Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Meksiko Terbang ke Peru Temui Kekasih Online-nya, tapi Justru Dihabisi dan Organnya Diambil

Wanita meksiko rela terbang ke Peru demi menemui pria yang dipacarinya secara online selama beberapa bulan. Namun nyawanya justru menjadi bayarannya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Wanita Meksiko Terbang ke Peru Temui Kekasih Online-nya, tapi Justru Dihabisi dan Organnya Diambil
Twitter Karla Arellano
Blanca Arellano, wanita yang dibunuh setelah temui kekasih online-nya. Wanita meksiko ini rela terbang ke Peru demi menemui pria yang dipacarinya secara online selama beberapa bulan. Namun nyawanya justru menjadi bayarannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pencarian cinta wanita 51 tahun asal Meksiko berujung petaka saat tubuhnya yang tak lagi lengkap ditemukan tersapu ombak di pantai di Peru.

Dilansir Independent, Blanca Arellano memutuskan terbang dari rumahnya di Meksiko ke Peru untuk menemui pria yang dipacarinya selama beberapa bulan secara online.

Blanca berpamitan kepada keluarganya pada bulan Juli 2022 lalu, bahwa ia akan pergi ke Lima.

Ia ingin bertemu dengan kekasih online-nya, Juan Pablo Jesus Villafuerte (37).

Keluarga berkata Blanca berencana mengunjungi kota pantai Huacho, di mana Juan tinggal.

Namun, kabar Blanca tak lagi didengar keluarganya hingga 7 November.

Baca juga: Penjaga Villa di Kabupaten Kuningan Ditemukan Tewas, Beberapa Organ Tubuh Terlihat Menghitam

Karla Arellano, keponakan Blanca, berkata Blanca tidak menunjukkan tanda-tanda mengkhwatirkan saat percakapan terakhir mereka lewat telepon.

Berita Rekomendasi

Blanca mengatakan kepada Karla bahwa hubungan online-nya terbukti bertahan.

Ia pun jatuh cinta kepada pria yang sebelumnya hanya dikenal lewat layar laptopnya.

Saat Blanca tidak lagi memberi kabar, yaitu beberapa minggu sebelum mengetahui apa yang sebenarnya terjadinya, keluarga mulai mencarinya lewat media sosial.

Postingan Karla di Twitter tanggal 12 November mencapai ribuan likes.

"Saya tidak pernah berpikir akan berada dalam situasi ini, tetapi hari ini saya meminta dukungan Anda untuk menyebarkan postingan ini dan menemukan salah satu orang yang paling dicintai dan penting dalam hidup saya."

"Bibiku Blanca Olivia Arellano Gutiérrez menghilang pada Senin 07 November di Peru."

"Kami mengkhawatirkan nyawanya," tulis Karla.

postingan Karla Arellano mencari bibinya yang hilang
postingan Karla Arellano mencari bibinya yang hilang (Screenshot Twitter)

Karla Arellano mengatakan dalam postingan bahwa dia mulai merasa was-was tentang keberadaan bibinya setelah terungkap bahwa bibinya sudah putus dari pacarnya di Peru itu.

"Saya memutuskan untuk menghubungi Juan P karena dia adalah satu-satunya kontak yang dimiliki Blanca di negara itu dan di situlah ketakutan kami muncul," tulis Karla dalam postingan di Twitter.

"Apa kah dia baik baik saja?" tanya Karla kepada Juan.

Juan yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran itu berkata bahwa ia tidak lagi berhubungan dengan Blanca.

Juan mengatakan Blanca memutuskan naik pesawat kembali ke Meksiko setelah putus darinya.

"Saya tidak dapat menawarkan kehidupan yang dia inginkan," ujar Juan beralasan.

Karla mengungkapkan dalam postingannya bahwa perilaku itu sangat tidak biasa karena bibinya tidak mungkin hilang begitu saja tanpa peringatan.

"Juan P adalah satu-satunya kontak yang kami miliki dan dia adalah orang terakhir yang melihat Bibi Blanca saya hidup."

"Sampai sekarang dia belum mau bekerja sama dengan informasi yang dapat memudahkan pencariannya dan hari ini," tambah Karla dalam postingan lainnya.

Sementara itu, Juan P memberi tahu Karla bahwa ia sudah melakukan hal yang ia bisa.

Ia juga berkata tidak dapat lagi membantu menemukan kerabat mereka yang hilang.

Juan bersikeras ia tidak tahu apapun dan ia juga merasa sedih.

"Hati-hati dan saya harap dia selamat kembali ke rumah," kata pria berusia 37 tahun itu dalam pesan teks terakhirnya dengan sang keponakan Blanca.

Percakapan Karla dan Juan
Percakapan Karla dan Juan (Screenshot Twitter)

Segera setelah itu, otoritas Peru meluncurkan penyelidikan terhadap wanita Meksiko yang hilang setelah postingan keponakannya mulai viral di media sosial.

Beberapa hari kemudian, ditemukan jari yang yang terputus dengan cincin perak yang masih terpasang, memberikan kemungkinan terburuk bagi keluarga Arellano.

Meskipun ujung jari telah dilepas, menurut penyelidik, keluarga Arellano dapat mencocokkan jari itu berkat cincin perak yang digunakan Blanca.

Pada hari-hari berikutnya, di pantai yang sama di Huacho, ditemukan kepala tanpa wajah, lengan, dan akhirnya batang tubuh yang semua organ dalamnya tampaknya sengaja dikeluarkan.

Surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Juan Villafuerte pada 17 November.

Ia menjadi tersangka utama dalam kasus pembunuhan Blanca Arellano.

"Juan Pablo Villafuerte ditangkap atas tuduhan perdagangan organ manusia," kata jaksa agung Peru dalam konferensi pers pada Senin, menurut outlet berita Latin Noticias.

Villafuerte diduga memposting video di TikTok tak lama setelah hilangnya Arellano.

Video tampaknya menunjukkan dia membedah organ manusia, El Populer dilaporkan.

Saat menggeledah rumah tersangka pembunuhan, penyelidik juga menemukan bukti darah berceceran di seluruh apartemennya.

Darah ditemukan di kamar mandi, ruang cuci, dan di kasur serta perlengkapan kebersihan, lapor El Pais.

"Kami tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan apa yang kami alami," cuit keponakannya pada hari Rabu.

"Bibi saya adalah orang yang baik hati, hangat, penuh cahaya, cerdas, berdedikasi, penuh kasih dan begitulah seharusnya dia dikenang."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas