Maroko Datangkan Drone Tempur Wing Loong II dari China
Maroko membeli drone tempur Wing Loong II dari China, guna memperkuat militer mereka hadapi konflik di Sahara barat dan Afrika utara.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Militer Maroko telah membeli pesawat nirawak (drone) militer Wing Loong II buatan China dalam jumlah yang belum diketahui.
Informasi ini dikabarkan majalah Pertahanan & Keamanan Internasional Prancis (DIS), yang mengkhususkan diri dalam pertahanan, persenjataan dan geostrategi di edisi terakhir November 2022.
Drone tempur Wing Loong II dikembangkan Chengdu Aircraft Industry Group untuk digunakan sebagai platform pengintaian udara dan serangan presisi.
Pesawat ini memiliki daya tahan penerbangan 32 jam dan jangkauan operasional hingga 4.000 kilometer.
Drone tempur ini mampu membawa 12 peluru kendali anti-tank dan memiliki kecepatan terbang maksimum 370 kilometer per jam.
Selain itu, drone dapat dilengkapi dengan tautan data satelit yang memberikan kemampuan serangan jarak jauh.
Baca juga: Pengakuan AS Atas Sahara Barat Jadi Konsesi Perdamaian Maroko-Israel
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Gutteres : Pengakuan AS Tak Pengaruhi Posisi PBB di Sahara Barat
Baca juga: 10 Tahun Setelah Kematian Gaddafi, Libya Masih Jauh dari Stabilitas
DSI tidak memberikan perincian apa pun tentang kesepakatan drone Maroko-China, yang kemungkinan bukan yang pertama dari jenisnya.
Pada 2020, Maroko menerima empat drone tempur Wing Loong dari generasi pertama yang masih terbatas teknologinya. Saat itu dikabarkan drone tersebut hadiah dari Uni Emirat Arab.
Maroko yang pernah jadi koloni Prancis, telah bekerja untuk membangun kekuatan drone yang besar.
Selama dua tahun terakhir, kerajaan membeli puluhan drone, termasuk IAI Herons dari Israel, Bayraktar TB2 dari Turki dan MQ-1 Predator XP dari AS.
Kesepakatan drone baru datang di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah al-Sahara Barat yang disengketakan.
Maroko telah memerangi Front Polisario yang didukung Aljazair di wilayah tersebut sejak 1970-an.
Kecepatan militerisasi Maroko juga diimbangi Aljazair yang menerima sistem pertahanan pesisir YJ-12B produk China yang dipersenjatai rudal anti-kapal supersonik CM-302.
Sistem pertahanan itu diserahkan 18 Mei 2022, ditandai kemunculan Transporter Erector Launcher (TEL) dari sistem itu wilayah Aljazair yang tidak disebutkan.