Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Perwira Ukraina Sebut Kiev Siapkan Plot Rebut Krimea pada 2023

Ukraina berencana merebut Semenanjung Krimea dari tangan Rusia pada 2023. Rencana operasi itu sudah disusun dan caranya akan mengejutkan.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Eks Perwira Ukraina Sebut Kiev Siapkan Plot Rebut Krimea pada 2023
AFP/ROMAN DMITRIYEV
Orang-orang melihat asap hitam tebal membubung dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan kunci Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya jalur darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by Roman DMITRIYEV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Angkatan bersenjata Ukraina dilaporkan sedang mempersiapkan plot serangan menentukan guna merebut Semenanjung Krimea.

Rencana serangan gabungan itu akan digelar 2023, tapi sumber yang dikutip media terkemuka The Economist, Senin (27/11/2022) tidak menjelaskan apakah plot masih tetap di atas meja atau sudah berubah.

Wilayah Krimea bergabung ke Federasi Rusia sejak 2014. Moskow lalu membangun Jembatan Kerch atau Jembatan Krimea yang sangat strategis menghubungkan wilayah itu dengan daratan Rusia.

Mantan komandan Ukraina bernama Mikhail Zabrodsky yang jadi narasumber The Economist itu menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Ia memberi catatan, jika tentara mengumumkan niatnya di media sosial atau televisi, itu tidak akan pernah mencapai apa pun.

Ia mengakui, bagaimanapun juga operasi merebut kembali semenanjung itu tidak akan menjadi serangan frontal yang tidak masuk akal.

Baca juga: Rusia Siaga setelah Krimea Jadi Sasaran Serangan Drone

Baca juga: Vladimir Putin Murka, Lima Kota Ukraina Dihujani Rudal Rusia Imbas Pengeboman Jembatan Krimea

Baca juga: Khawatir Serangan Jauh Ukraina, Armada Laut Hitam Rusia Pindahkan Kapal Selamnya dari Krimea

Plot besarnya, operasi akan dilakukan menggunakan kombinasi pasukan darat, pendaratan laut, dan serangan udara, termasuk penggunaan pesawat tak berawak.

Berita Rekomendasi

“Kami akan mengejutkan orang—dan berkali-kali—lagi,” katanya. Namun, Zabrodsky, yang mengaku tetap dekat dengan proses perencanaan militer di Kiev, menekankan banyak hal harus disiapkan.

Terlebih saat ini masih banyak pertempuran yang harus dimenangkan Ukraina sebelum tentara dapat mempertimbangkan secara tepat serangan semacam it uke Krimea.

Merebut Krimea Sangat Mahal

Pakar militer telah memperingatkan upaya untuk merebut kembali Krimea atau wilayah republik Donbass, akan sangat mahal.

Wilayah Donbass belum lama ini juga bergabung ke Federasi Rusia lewat referendum. Upaya gegabah akan membuat Moskow menaikkan level operasinya, termasuk penggunaan nuklir taktis.

Sebuah foto yang diambil pada 8 Oktober 2022 menunjukkan seorang pria mengambil gambar jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia setelah sebuah truk meledak di jembatan pagi ini di Kerch. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan utama Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by AFP)
Sebuah foto yang diambil pada 8 Oktober 2022 menunjukkan seorang pria mengambil gambar jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia setelah sebuah truk meledak di jembatan pagi ini di Kerch. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan utama Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by AFP) (AFP/-)

“Ada prospek nyata segalanya akan berakhir pertumpahan darah. Itu adalah operasi yang tidak dibutuhkan Ukraina,” kata pensiunan kapten angkatan laut Andrey Ryzhenko kepada Economist.

Kepala Staf Gabungan AS Jenderal top AS Mark Milley di awal November mengemukakan peluang militer Ukraina merebut Krimea tidak tinggi, dan tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas