Pernyataan Balenciaga soal Iklan Eksploitasi Anak: Tidak Ada Niat Memasukkannya Dalam Narasi
Pernyataan Balenciaga soal iklan eksploitasi anak. Balenciaga mengutuk eksploitasi anak dan tidak ada niat memasukkannya dalam narasi iklannya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan fashion Perancis, Balenciaga mengeluarkan permintaan maaf setelah menampilkan iklan anak-anak yang membawa tas beruang berkostum BDSM.
Iklan tersebut dinilai sebagai pornografi dan eksploitasi anak.
Duta merek Balenciaga, Kim Kardashian memprotes iklan yang menampilkan anak-anak dengan boneka beruang berkostum BDSM tersebut.
“Sebagai ibu empat anak, saya terguncang oleh gambar-gambar yang mengganggu. Keselamatan anak-anak harus dijunjung tinggi dan setiap upaya untuk menormalkan pelecehan anak dalam bentuk apa pun seharusnya tidak mendapat tempat di masyarakat kita, titik," tulisnya melalui akun Twitternya, Senin (28/11/2022).
Permintaan maaf dari Balenciaga menyusul pernyataan Kim Kardashian yang menjadi viral di Twitter.
Baca juga: Ada Apa dengan Balenciaga? Foto Iklan Terbarunya Memicu Kemarahan Netizen serta Selebriti Hollywood
“Kami sangat mengutuk pelecehan anak; tidak pernah ada niat kami untuk memasukkannya ke dalam narasi," bunyi permintaan maaf dari Balenciaga, Selasa (29/11/2022).
“Tas beruang mewah kami dan koleksi hadiah seharusnya tidak ditampilkan bersama anak-anak."
“Ini adalah pilihan yang salah dari Balenciaga, dikombinasikan dengan kegagalan kami dalam menilai dan memvalidasi gambar."
“Tanggung jawab untuk ini terletak pada Balenciaga saja.”
Baca juga: Kini Avatar Facebook dan Instagram Bisa Pakai Baju Mewah, dari Prada hingga Balenciaga
Permintaan maaf soal dokumen hukum di iklan Balenciaga
Tak hanya iklan anak-anak dengan unsur BDSM, Balenciaga membuat permintaan maaf terkait foto dokumen pengadilan yang muncul di iklan sebuah tas, seperti diberitakan oleh SkyNews.
"Pernyataan kedua, terpisah untuk musim semi 2023, yang dimaksudkan untuk mereplikasi lingkungan kantor bisnis, menyertakan foto dari halaman di latar belakang dari putusan Mahkamah Agung 'Amerika Serikat v. Williams' 2008 yang menegaskan sebagai ilegal dan tidak dilindungi oleh kebebasan berbicara promosi pornografi anak,” tulis Balenciaga.
“Semua barang yang termasuk dalam penembakan ini disediakan oleh pihak ketiga yang mengkonfirmasi secara tertulis bahwa alat peraga ini adalah dokumen kantor palsu."
“Itu ternyata adalah surat-surat (hukum asli) yang kemungkinan besar berasal dari pembuatan film drama televisi.