AS Takkan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Jerman Juga Menolaknya
AS takkan mengirimkan sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Jerman juga telah menolak penempatan Patriot di Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat saat ini tidak memiliki rencana untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina.
Penegasan dikemukakan kata juru bicara Pentagon, Brigjen Pat Ryder di Washington, Rabu (30/11/2022) WIB.
“Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk menyediakan baterai Patriot ke Ukraina, tetapi sekali lagi, kami akan terus melakukan diskusi tersebut,” kata Ryder.
"Akan terus ada diskusi yang berkelanjutan," katanya. "Ketika kami memiliki lebih banyak untuk diumumkan di depan itu, kami pasti akan melakukannya," imbuhnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menyinggung blok pertahanan itu sedang mendiskusikan kemungkinan pasokan sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Baca juga: Ukraina Minta Bantuan Rudal ‘Patriot’ dari Amerika Serikat
Baca juga: Ini Bedanya Rudal Patriot Amerika Vs S-400 Rusia, Mana yang Lebih Unggul ?
Baca juga: AS Setuju Jual Peralatan Rp 1,4 Triliun untuk Upgrade Rudal Patriot Taiwan
Sistem pertahanan udara Patriot buatan AS yang terdiri dari roket pencegat udara dan sistem radar dimaksudkan untuk mencegat hulu ledak rudal balistik dan jelajah.
Jerman sudah menyatakan tidak setuju mengerahkan sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina meskipun ada desakan dari Polandia.
Pembuat kebijakan di Warsawa menyadari fakta ini, tetapi ini tidak menghentikan sebagian besar elemen mapan Polandia dan kelas politik untuk mewujudkannya.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pernah mengumumkan kesepakatan dengan Polandia untuk mengizinkan jet perang Eurofighter Jerman berpatroli di wilayah udara Polandia.
Penempatan sistem pertahanan udara Patriot di Polandia juga disinggung. Belakangan elite pejabat Polandia mengajukan gagasan ekstrem, menempatkan rudal Patriot langsung ke Ukraina.
Ide itu dikemukakan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Ketua Partai Hukum dan Keadilan (PiS) Polandia yang berkuasa Jaroslaw Kaczynski, dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Mariusz Blaszczak.
Warsawa awalnya menerima tawaran Berlin untuk pengerahan rudal Patriot ke negaranya sesudah serangan rudal yang ternyata dilakukan pasukan Ukraina.
Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak telah meminta Jerman mentransfer dan mengerahkan baterai Patriot di sepanjang perbatasan barat dengan Ukraina.
Cara itu dianggap memungkinkan melindungi Ukraina dan meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan timur Polandia.
Blaszczak mengatakan dalam tweet sebelumnya dia akan mengusulkan kepada mitranya dari Jerman untuk menerapkan sistem ini di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Terlepas dari ide yang berani ini, kecil kemungkinan Jerman akan mengerahkan sistem rudal Patriot di Ukraina, bukan di Polandia.
Jerman Tak Ingin Terlibat Langsung
Fakta Jerman tidak akan memasok sistem Patriot ke Ukraina dibenarkan oleh sejumlah faktor langsung.
Misalnya, militer Ukraina tidak dilatih tentang cara menggunakan sistem Patriot karena mereka hanya mengetahui senjata dan sistem pertahanan udara buatan Soviet, seperti S-300.
Ukraina belum pernah mengoperasikan sistem Patriot dan butuh setengah tahun pelatihan untuk mempelajari fungsinya, dan itu hanya tingkat dasar.
Alasan berikutnya, sangat tidak mungkin Berlin akan mengerahkan sistem Patriot di Ukraina berikut awak yang mengoperasikan karena akan memperdalam partisipasi Jerman dan seluruh NATO.
Ini bisa melewati garis merah yang diberikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jerman tidak ingin berkonflik langsung dengan Rusia.
Berlin ingin fokus pada masalah ekonomi, dan dengan demikian menemukan resolusi untuk perang di Ukraina adalah prioritas yang lebih tinggi.
Selain itu, Jerman tidak akan menyerahkan sistem Patriotnya ke Ukraina karena tidak ingin kehilangan senjata ini.
Jika sistem Patriot Jerman memasuki Ukraina, kemungkinan besar mereka akan dihancurkan oleh tembakan artileri atau serangan udara Rusia.
Rusia sebelumnya mengirim catatan ke negara-negara NATO karena pengiriman senjata mereka ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mencatat setiap pengiriman senjata ke Ukraina akan menjadi sasaran serangan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga memperingatkan negara-negara NATO mereka bermain api dengan memasok senjata ke Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menegaskan pasokan senjata barat ke Ukraina tidak berkontribusi pada keberhasilan negosiasi Moskow dan Kiev.
Menurut Jaroslaw Adamowski, koresponden Defense News Polandia, perkembangan terakhir dengan Berlin telah mengungkap perbedaan dalam partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa di negara itu.
Dia menyoroti Presiden Polandia Andrzej Duda, yang terpilih kembali pada 2020 dengan dukungan partai, mencuit pada 25 November, jika Berlin tak setuju mengirimkan Patriot ke Ukraina, maka Polandia harus realistis.
Adamowski percaya pernyataan Duda merupakan sinyal beberapa pembuat keputusan di Warsawa bersedia mencapai kesepahaman dengan Jerman.
Ini diperlukan karena proposal Polandia saat ini akan memaksa Jerman untuk melewati garis merah Rusia.
Setiap sistem Patriot Jerman di Ukraina akan melibatkan pasukan Jerman yang mengoperasikan peluncur di medan perang seperti yang dilakukan personel Ukraina.(Tribunnews.com/Southfront/TASS/xna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.