China Usir Kapal Angkatan Laut AS, Disebut Berlayar Secara Ilegal Melalui Selat Taiwan
Militer China mengusir kapal angkatan laut AS yang disebut secara ilegal menyusul ke perairan dekat Kepulauan Spartly, Laut China Selatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Militer China mengusir kapal angkatan laut Amerika Serikat (AS) yang disebut secara ilegal menyusup ke perairan dekat Kepulauan Spartly, Laut China Selatan yang disengketakan.
"Tindakan militer AS sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China," tegas Juru Bicara komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tian Junli.
Dilansir Al Jazeera, Kapal AS, USS Chancellorsville, sebuah kapal penjelajah rudal, baru-baru ini berlayar melalui Selat Taiwan.
Tidak ada komentar dari militer AS.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan di bawah Nine Dash Line atau 9 Garis Putus-putus yang diputuskan oleh pengadilan internasional pada tahun 2016.
Tian menuduh AS sebagai "pembuat risiko keamanan" di daerah tersebut.
Baca juga: Di Balik Aksi Protes Pekerja Pabrik Foxconn di China: Ketidakpercayaan hingga Pembatasan Covid-19
Ia mengklaim pelayaran oleh USS Chancellorsville adalah "bukti lain dari hegemoninya dalam navigasi dan militerisasi Laut China Selatan".
Komando Teater Selatan mengatakan di akun media sosial WeChat bahwa pasukan China akan tetap dalam "siaga tinggi".
AS telah menolak klaim ekspansif China di perairan yang kaya sumber daya itu.
Ketegangan di Selat Taiwan
Ketegangan di kawasan Taiwan meningkat pascakunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi.
China menggelar latihan militer terbesar di sekitar Selat Taiwan pada awal Agustus lalu.
Tiongkok menembakkan rudal balistik dan mengerahkan puluhan jet tempur serta kapal perang.
Baca juga: Kapal Perang AS dan Kanada Transit di Selat Taiwan di Tengah Ketegangan Beijing-Taipei
Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan dinilai Beijing sebagai tindakan provokasi oleh Amerika Serikat terhadap kedaulatan China.
Latihan militer dikatakan bertujuan untuk menunjukkan tekad China menegakkan "kedaulatan dan integritas teritorialnya", lapor Al Jazeera.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)