Korsel Kerahkan Jet Tempur saat Pembom China dan Rusia Patroli Bersama
Korsel mengerahkan jet tempur saat rombongan pengebom China dan Rusia melintas di zona identifikasi pertahanan di Laut Jepang.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Moskow dan Beijing telah melakukan misi udara bersama di wilayah tersebut sebagai bagian dari rencana kerja sama militer mereka.
Korea Selatan juga melaporkan pesawat China dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara pada Mei.
Upaya memperkuat pengawasan udara di sekitar Korsel juga dilakukan AS saat mereka mengerahkan pembom jarak jauh ke Semenanjung Korea
Pembom jarak jauh B-1B B-1B Lancer mengambil bagian dalam latihan gabungan AS-Korea Selatan setelah muncul uji tembak rudal balistik terbaru Korea Utara peka lalu.
“Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara bersama hari ini dengan pembom strategis B-1B Angkatan Udara AS yang ditempatkan kembali di Semenanjung Korea,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.
Militer Korsel menyatakan pembom supersonik AS terbang di atas zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan dan dikawal oleh jet F-35A Korea Selatan dan pesawat tempur F-16 Amerika.
“Melalui latihan ini, kami sekali lagi menunjukkan kapasitas militer gabungan dari aliansi Korea Selatan-AS dan komitmen Washington untuk melindungi Semenanjung Korea dan memberikan pencegahan yang lebih luas,” kata JCS.
Awal bulan ini, kantor berita Yonhap melaporkan Washington akan mengerahkan kembali pembom B-1B ke Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017.
Langkah tersebut, menurut outlet tersebut, mengikuti permintaan Seoul kepada AS untuk meningkatkan penyebaran kekuatan strategis ke semenanjung itu.
Pada Jumat lalu, militer kedua negara melakukan latihan udara di atas Laut Timur sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut provokasi ICBM Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan uji ICBM terbaru negaranya akan menegaskan kembali tekad pemerintah DPRK memiliki kekuatan nuklir terkuat di dunia.
Pyongyang hanya membalas kegilaan agresi dan latihan perang musuh-musuhnya yang mencoba menghancurkan perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea.
Pyongyang telah berulang kali mengutuk latihan militer Korea Selatan dan sekutunya, menyebut mereka persiapan untuk invasi.
Washington menyebut tindakan Korea Utara itu provokatif dan menuntutnya menghentikan semua uji coba senjata mereka.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)