Di Finlandia Terjadi Lonjakan Kematian karena Alkohol, sejak Reformasi Penjualan
Penelitian terbaru di Finlandia menunjukkan bahwa peminum berat telah meningkatkan konsumsi alkohol mereka lebih dari yang lainnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, HELSINKI - Penelitian terbaru di Finlandia menunjukkan bahwa peminum berat telah meningkatkan konsumsi alkohol mereka lebih dari yang lainnya.
Institut Kesehatan dan Kesejahteraan THL menyimpulkan dalam laporan terbaru bahwa kematian dan penyakit hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol telah meningkat di Finlandia, setelah reformasi Undang-undang (UU) Alkohol pada 2018.
Dalam bentuknya yang telah direvisi, UU tersebut menaikkan kandungan alkohol maksimum minuman yang dijual di toko kelontong, toko serba ada, dan pom bensin dari 4,7 menjadi 5,5 persen.
Selain itu, UU tersebut juga mengizinkan penjualan minuman campuran dengan kandungan minuman keras di gerai lain selain dari alkohol milik negara yang memonopoli pasar, yakni Alko.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (1/12/2022), tindakan ini membuat minuman beralkohol lebih banyak tersedia di negara 'di mana distribusi anggur, bir dan minuman beralkohol dimiliki dan dikendalikan oleh negara'.
Perubahan tersebut juga memerlukan jam buka yang lebih lama untuk gerai ritel Alko, namun diimbangi dengan kenaikan pajak alkohol sebesar 100 juta euro.
Pada 2019 dan 2020, ada lebih banyak orang meninggal karena penyakit terkait alkohol dan keracunan alkohol dibandingkan sebelum perubahan UU.
Pada 2020, kematian sekitar 1.700 orang di negara berpenduduk 5,5 juta jiwa itu disebabkan oleh konsumsi alkohol.
Secara khusus, kematian akibat penyakit hati terkait alkohol pada pria meningkat sebesar 12 persen pada 2019 dan 22 persen pada 2020.
Setelah reformasi, kematian terkait alkohol meningkat pada tingkat yang lebih tinggi daripada konsumsi diantara populasi umum.
Ini ditafsirkan oleh para peneliti bahwa 'peminum berat' meningkatkan konsumsi mereka lebih dari yang lainnya.
Baca juga: Alkohol Gagal Edar di Qatar akan Diberikan kepada Juara Piala Dunia 2022
Pada 2021, Finlandia memiliki harga minuman beralkohol tertinggi di UE.
Biaya alkohol di Finlandia 120 persen lebih tinggi dari rata-rata UE, ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun 2020, saat mencapai 91 persen di atas rata-rata UE.
Pada 2021, konsumsi alkohol per kapita di Finlandia adalah 9 liter alkohol murni.
Sedangkan konsumsi alkohol memuncak pada 12,1 liter pada 2005, namun terus menurun setelah itu, turun di bawah 11 liter per kapita pada 2014.
Sebelumnya, ahli medis memperkirakan bahwa hingga satu juta orang Finlandia mungkin menderita akibat penyalahgunaan zat.
Finlandia juga merupakan rumah bagi fenomena 'kalsarikännit', di mana minuman beralkohol dikonsumsi di rumah, dengan berpakaian seadanya, terutama hanya menggunakan pakaian dalam.