Perluasan Militer China dan Rusia jadi Ancaman Serius, NATO Gelar Rapat di Romania
Perluasan militer China dan Rusia jadi ancaman serius, NATO gelar rapat di Romania untuk membahas langkah-langkah menghadapi tantangan militer.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken merasa khawatir dengan ancaman yang ditimbulkan China dan aliansinya, Rusia.
NATO sebelumnya menggelar pertemuan menteri luar negeri NATO selama dua hari di Bucharest, Romania, Rabu (30/11/2022).
Mereka membahas langkah-langkah untuk mengatasi tantangan militer China dan Rusia.
Kekhawatiran ini muncul setelah Rusia mengakui pesawar tempur strategis Rusia dan China melakukan patroli bersama di Laut Jepang dan Laut China Timur.
Termasuk pesawat pengebom jarak jauh Tupolev-95 'Bear' yang melakukan latihan militer.
Baca juga: Rusia Ancam NATO akan Jadi Target Militer Moskow Jika Nekat Pasok Rudal Patriot ke Ukraina
Sekutu Amerika Serikat, Korea Selatan telah mengerahkan jet tempur setelah dua pesawat tempur China dan enam pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udaranya.
"Anggota aliansi kami tetap prihatin dengan kebijakan pemaksaan RRT (Republik Rakyat Tiongkok), dengan penggunaan disinformasi, dengan pembangunan militernya yang cepat, termasuk kerjasama dengan Rusia," kata Blinken dalam konferensi persnya, Rabu (30/11/2022), dikutip dari Express.
Meski merasa khawatir, Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat tetap mempertahankan hubungan baik dengan China.
"Tetapi kami juga tetap berkomitmen untuk mempertahankan dialog yang konstruktif dengan China, di mana pun kami bisa dan kami menyambut peluang untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan bersama."
Baca juga: Tanggapan Amerika Serikat soal Pemimpin ISIS Tewas: Kami Menyambut Berita Baik Ini
Analisis Pentagon soal Perluasan Nuklir China
Sebelumnya, Pentagon mencatat perluasan senjata milik China yang dinilai ambisius.
Pentagon mengklain selama dekade berikutnya, China fokus memodernisasi, mendiversifikasi, dan memperluas kekuatan nuklir.
"China memperluas persenjataan nuklirnya dan kemungkinan akan memiliki persediaan sekitar 1.500 hulu ledak pada tahun 2035," kata Pentagon, seperti diberitakan oleh Republic World.
Jumlah tersebut naik dari perkiraan jumlah nuklir China yang saat ini berada di kisaran 400.
Menurut Pentagon, China berfokus pada pengembangan kemampuan nuklirnya untuk menantang dominasi global Amerika Serikat.
Sebelumnya, TASS mengatakan NATO mengakui Rusia sebagai ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan aliansi.
Sementara itu, China merupakan saingan NATO dalam bidang logistik dan ekonomi global.
Baca juga: Inggris Jatuhkan Sanksi terhadap 22 Pejabat Rusia yang Mendukung Mobilisasi Parsial
Kedekatan China dan Rusia adalah ancaman bagi NATO
Pada Juni 2022 lalu, NATO menerbitkan sebuah dokumen berjudul Konsep Strategis 2022, yang berisi komitmen menjaga kebebasan keamanan sekutu.
NATO menyebut dua negara sebagai ancaman terbesar bagi negara anggota NATO, yaitu Rusia dan China.
“RRT menggunakan berbagai alat politik, ekonomi, dan militer untuk meningkatkan jejak globalnya dan memproyeksikan kekuatannya, sambil tetap tidak jelas tentang strategi, niat, dan pembangunan militernya,” bunyi dokumen itu, seperti dikutip dari Brussels Times.
Dalam beberapa tahun ini, China memperluas kekuatan militernya dengan cepat di seluruh Eropa dan Afrika.
China juga memperkuat kekuatan militernya di sekitar Laut China Selatan dan Taiwan.
NATO sempat menyatakan secara eksplisit bahwa ada kemitraan yang erat antara China dan Rusia yang berusaha melemahkan tatanan internasional berbasis aturan.
Namun, China membantah semua tuduhan hubungan militer China dan Rusia pada Juni 2022 lalu.
Hingga, terbukti kedua melakukan latihan militer bersama pada September 2022, seperti diberitakan The Hindu.
China dan Rusia melakukan laihtan militer multinasional di pulau-pulau yang dikuasai Rusia yang diklaim oleh Jepang.
Jepang juga sangat prihatin dengan latihan penembakan oleh kapal perang Rusia dan China di lepas pantai utara Jepang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.