Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Kembangkan 130 Gudang Amunisi Baru Hingga Tahun 2035

Pemerintah Jepang telah memulai koordinasi untuk mengembangkan sekitar 130 gudang amunisi baru secara nasional sampai dengan tahun 2035.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jepang Kembangkan 130 Gudang Amunisi Baru Hingga Tahun 2035
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Markas Besar Kementerian Pertahanan Jepang di Ichigaya Tokyo Jepang. Pemerintah Jepang telah memulai koordinasi untuk mengembangkan sekitar 130 gudang amunisi baru secara nasional sampai dengan tahun 2035. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang telah memulai koordinasi untuk mengembangkan sekitar 130 gudang amunisi baru secara nasional sampai dengan tahun 2035.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat kemampuan Pasukan Bela Diri.

Selain amunisi konvensional, diasumsikan juga menyimpan "rudal stand-off" jarak jauh yang merupakan landasan "kemampuan serangan balik" untuk menghancurkan lokasi peluncuran rudal musuh untuk pertahanan diri.

Kami juga akan mempertimbangkan untuk menggunakan depot amunisi militer AS yang ditempatkan di Prefektur Okinawa.

Baca juga: AS, Jepang dan Korsel Jatuhkan Sanksi Baru ke Korut atas Uji Coba Rudal

Hal itu diungkapkan sejumlah pejabat pemerintah dan partai berkuasa kepada Tribunnews.com, Jumat (2/12/2022) kemarin.

Kementerian Pertahanan Jepang berencana membangun sekitar 90 depot amunisi untuk Pasukan Bela Diri Darat dan sekitar 40 depot amunisi untuk Pasukan Bela Diri Maritim.

Berita Rekomendasi

"Pertama-tama, kami bertujuan untuk mengembangkan 60 hingga 70 bangunan dalam lima tahun," ungkap sumber tersebut.

Pemerintah bermaksud merinci kepemilikan "kemampuan serangan balik" dalam tiga dokumen, termasuk Strategi Keamanan Nasional, yang dijadwalkan akan direvisi pada pertengahan bulan ini.

Serangan balik diharapkan mencakup versi yang lebih baik dari rudal permukaan ke kapal Angkatan Darat Bela Diri Tipe 12 dan rudal jelajah Tomahawk buatan AS.

Rudal dengan jangkauan yang lebih jauh menjadi lebih besar, fasilitas penyimpanan baru perlu dibangun atau diperluas.

"Ini juga sangat meningkatkan jumlah amunisi yang dianggap tidak memadai selama ini," tambahnya.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, ada sekitar 1.400 gudang amunisi di seluruh negeri, tetapi mereka terkonsentrasi di wilayah utara seperti Hokkaido.

"Selain menyiapkan sistem untuk mendistribusikan penyimpanan di seluruh negeri, kami juga akan fokus pada pemeliharaan di Kepulauan Nansei jika terjadi keadaan darurat di Taiwan," ujarnya.

Karena pemahaman pemerintah daerah sangat penting untuk pembangunan dan perluasan gudang amunisi, Kementerian Pertahanan Jepang ingin memilih daerah dengan hati-hati dan mendapatkan pemahaman mereka dengan hati-hati.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Petani Milenial, Kementan Fasilitasi Program Pendidikan dan Pelatihan di Jepang

Terutama di Prefektur Okinawa, di mana pangkalan militer AS di Jepang terkonsentrasi, diperkirakan akan ada reaksi balik karena akan menimbulkan beban baru di pangkalan tersebut.

Kementerian percaya bahwa membangun depot amunisi baru di pulau utama Okinawa tidak akan mudah, dan sedang mempertimbangkan penggunaan bersama area depot amunisi Kadena (desa Yomitan, dan lainnya) yang berdekatan dengan pangkalan Kadena militer AS yang ditempatkan di Jepang.

Ke depannya, pihaknya berencana untuk mempercepat koordinasi dengan pihak AS.

Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas