Ilmuwan Temukan Dinosaurus Perenang Non-Unggas Pertama di Mongolia
Ini adalah dinosaurus non-unggas pertama yang diketahui dengan organisasi tubuh seperti itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MONGOLIA - Formasi Baruungoyot (Goyot Barat) di Hermiin Tsav yang terletak di selatan Gurun Gobi, terkenal karena mengawetkan sisa-sisa berbagai spesies purba, termasuk Dinosaurus.
Sebuah tim ilmuwan internasional telah memeriksa sisa-sisa dinosaurus yang ditemukan di Gurun Gobi selatan, di sebuah tempat bernama Hermiin Tsav, dan mengidentifikasi sejumlah fitur unik yang menunjukkan gaya hidup semi-akuatik dan perburuan aktif ikan.
Ini adalah dinosaurus non-unggas pertama yang diketahui dengan organisasi tubuh seperti itu.
Yang sangat tidak biasa adalah fakta bahwa spesies ini bukan merupakan spesies laut.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (5/12/2022), para ilmuwan menamai spesies baru itu 'Natovenator polydontus', yang berarti 'pemburu renang bergigi banyak'.
Hal itu karena ada 13 gigi di tulang premaxillary, sedangkan manusia hanya memiliki empat gigi yang tersisa dari tempatnya.
Spesies itu berukuran kecil, hanya sepanjang setengah meter dengan ekornya, dan tingginya nyaris tidak lebih dari 40 cm.
Kendati bentuknya seperti 'burung', namun spesies satu ini tidak terkait dengan burung, karena mereka tidak memiliki gigi.
Yang unik dalam anatomi Natovenator polydontus adalah orientasi tulang rusuk mereka 'memusat ke ekor', sesuatu yang kini ditemukan pada burung yang aktif berenang, baik yang tidak terbang seperti penguin maupun yang terbang seperti auks.
Ini berguna dalam hal hidrodinamika, karena mengurangi hambatan dalam air, namun tidak membantu spesies untuk terbang atau terestrial murni.
Kemungkinan, keterpencilan dari laut menjelaskan ciri-ciri anatomi natovenator lainnya.
Baca juga: Jejak Dinosaurus dari 113 Juta Tahun Lalu Muncul saat Terjadi Kekeringan Parah di Texas
Secara khusus, anggota tubuhnya terasa lebih panjang daripada penguin, ini mungkin merupakan konsekuensi dari adaptasi terhadap lingkungan dengan banyaknya predator darat yang sangat mobile di sekitarnya.
Kemungkinan besar natovenator dapat secara mudah menghindari predator ini dengan masuk ke dalam air, di mana tubuhnya yang beradaptasi secara hidrodinamis akan memberikan keunggulan bergerak dengan kecepatan yang tinggi.