Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Tunda Pemilihan Duta Myanmar di PBB, Khawatir soal Kedekatan Rusia dan Junta Militer Myanmar

PBB tunda pemilihan Duta Myanmar di PBB. Mereka khawatir dengan kedekatan Rusia dan militer Myanmar yang telah melakukan kudeta pada Februari 2021.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PBB Tunda Pemilihan Duta Myanmar di PBB, Khawatir soal Kedekatan Rusia dan Junta Militer Myanmar
AFP/STR
Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) makan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS 

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menunda keputusan pemilihan Duta Myanmar di PBB karena hubungan militer Myanmar dan Rusia.

Petinggi PBB menilai Rusia saat ini semakin dekat dengan para pemimpin kudeta di Myanmar.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi PBB untuk mencapai konsensus internasional di Myanmar.

Komite Kredensial PBB yang terdiri dari sembilan anggota, bertemu pada 29 November 2022.

Mereka mempertimbangkan Duta Besar PBB dari Myanmar, Kyaw Moe Tun, yang sempat menjabat pada tahun 2021 sebelum kudeta.

Baca juga: Indonesia Sambut Baik Inisiatif Junta Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan Politik dan WNA

Kyaw Moe Tun sebelumnya ditunjuk oleh Presiden terpilih Myanmar, Aung San Suu Kyi, sebelum kudeta pada Februari 2021.

Komite Kredensial PBB akan menyerahkan rekomendasinya kepada Majelis Umum PBB, seperti diberitakan Al Jazeera.

BERITA REKOMENDASI

Kyaw Moe Tun, yang tetap menjabat setelah kudeta, memilih untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menangguhkan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) mengambil bagian dalam pelatihan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS
Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) mengambil bagian dalam pelatihan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS (AFP/STR)

Baca juga: Jokowi Serukan Setop Kekerasan di Myanmar dalam KTT ASEAN

Meski Kyaw Moe Tun berada dipihaknya, PBB tetap khawatir dengan Rusia yang semakin dekat dengan Jenderal Min Aung Hlaing yang kini memimpin Myanmar di bawah militer.

Baik China maupun Rusia telah secara terbuka mendukung rezim jenderal senior Min Aung Hlaing.

Komite Kredensial PBB awalnya setuju untuk menahan Kyaw Moe Tun selama satu tahun lagi.

Namun, PBB memutuskan menunda penggantian Kyaw Moe Tun.


Para kritikus khawatir jika Kyaw Moe Tun diganti, maka dapat membuka pintu bagi Rusia untuk berperang atas nama militer Myanmar.

“Saya tidak ingin melebih-lebihkan pentingnya Myanmar bagi Rusia. Ini adalah negara klien lapis kedua, tapi hari ini Rusia hanya memiliki sedikit teman, dan Min Aung Hlaing telah menjilat Presiden Putin, dalam usahanya yang putus asa untuk mendapatkan legitimasi internasional,” kata Zachary Abuza, seorang profesor di National War College di AS.

Baca juga: Junta Myanmar Sebut Tekanan ASEAN Justru akan Ciptakan Implikasi Negatif

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas