Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Gila Soal Penggunaan Senjata Nuklir

Presiden Rusia, Vladimir Putin sebut Moskow tidak "gila" dan tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Gila Soal Penggunaan Senjata Nuklir
Sergei BOBYLYOV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat tinggal kepada Presiden Azeri setelah pertemuan Presiden Rusia dengan para pemimpin Armenia dan Azerbaijan di kota resor Laut Hitam Sochi pada 31 Oktober 2022. - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut negaranya tidak "gila" terkait penggunaan senjata nuklir meskipun risiko nuklir meningkat. 

Putin mengungkapkan, meski operasi militer khusus memiliki proses yang panjang, tetapi membuahkan hasil yang signifikan.

Baca juga: India Beri Sinyal Akan Terus Impor Minyak dari Rusia di Tengah Keputusan Eropa Batasi Harga

"Mengenai hasil operasi militer khusus, beberapa di antaranya mungkin baru muncul setelah beberapa lama."

"Wilayah baru telah muncul. Ini adalah hasil yang signifikan bagi Rusia. Ini adalah pertanyaan serius."

"Ambil contoh Laut Azov, yang telah menjadi Laut pedalaman Rusia. Itu sangat serius," katanya, dikutip dari TASS.

Putin mengingatkan, Pyotr yang Agung pada zamannya berjuang untuk mendapatkan akses ke Laut Azov.

Namun, yang paling penting adalah orang-orang yang tinggal di semua wilayah ini, katanya.

Baca juga: Harga Minyak Naik di Tengah Ketidakpastian Batas Harga Minyak Rusia

"Hasil referendum menunjukkan bahwa orang-orang ingin berada di Rusia dan menganggap diri mereka bagian dari dunia ini, bagian dari ruang ini, dan budaya, tradisi, dan bahasa kita yang sama."

Berita Rekomendasi

"Ini adalah hasil yang paling penting. Sekarang mereka bersama kita . Ada jutaan orang seperti itu. Ini yang paling penting," ungkap Putin.

Perang Bisa 'Panjang'

Patroli tentara Ukraina di desa Grakove pada 9 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Pihak berwenang Ukraina pada 9 September 2022 menggali dua mayat di Grakove (Ukraina timur) yang mereka curigai sebagai kejahatan perang, di desa ini yang diambil alih oleh tentara Ukraina dari pasukan Rusia pada hari Rabu. (Photo by Juan BARRETO / AFP)
Patroli tentara Ukraina di desa Grakove pada 9 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Pihak berwenang Ukraina pada 9 September 2022 menggali dua mayat di Grakove (Ukraina timur) yang mereka curigai sebagai kejahatan perang, di desa ini yang diambil alih oleh tentara Ukraina dari pasukan Rusia pada hari Rabu. (Photo by Juan BARRETO / AFP) (AFP/JUAN BARRETO)

Putin juga mengatakan pasukan Rusia dapat berperang di Ukraina untuk waktu yang lama.

Akan tetapi, kata Putin, dia melihat "tidak masuk akal" dalam memobilisasi tentara tambahan pada saat ini.

"Mengenai lamanya operasi militer khusus, tentu saja, ini bisa menjadi proses yang panjang," ujar Putin, dikutip dari AlJazeera.

Baca juga: Latvia Tangguhkan Lisensi Stasiun Televisi Rusia Terkait Ancaman Keamanan

Dia mengatakan, tidak ada alasan untuk mobilisasi kedua, setelah memanggil setidaknya 300.000 pasukan cadangan pada bulan September dan Oktober.

Putin mengatakan 150.000 di antaranya dikerahkan di Ukraina: 77.000 di unit tempur dan lainnya di fungsi pertahanan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas