Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Presiden Serbia : Pengakuan Merkel Tunjukkan Kekuatan Barat Tak Bisa DIpercaya

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, pengakuan Angela Merkel terkait Perjanjian Minsk membuat negara barat kini sulit dipercaya.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Presiden Serbia : Pengakuan Merkel Tunjukkan Kekuatan Barat Tak Bisa DIpercaya
Kenzo TRIBOUILLARD / AFP
Presiden Serbia Aleksandar Vucic memberikan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa-Balkan Barat di Brussels pada 23 Juni 2022. 

“Itu tidak dapat mengubah fakta siapa yang menyerang siapa, tetapi banyak mengubah fakta dan hubungan di dalam apa yang telah terjadi sejak 2014 … itu adalah tanda yang jelas bagi saya bahwa [mereka] tidak dapat dipercaya,” tambahnya.

“Ini pelajaran bagi kami,” tambah Vucic, karena negaranya sekarang menghadapi ketegangan yang meningkat di Kosovo, wilayah Serbia yang memisahkan diri yang diakui oleh mayoritas anggota UE dan NATO sebagai negara merdeka.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat dia kecewa dengan pernyataan Angela Merkel, yang mengatakan tidak ada yang bermaksud memenuhi bagian mana pun dari Perjanjian Minsk.

Sebelumnya, Putin mengutip ketidakmampuan Kiev untuk mematuhi perjanjian Minsk sebagai salah satu alasan Moskow mengakui kemerdekaan dua republik Donbass pada 21 Februari, tiga hari sebelum meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, bersama dua bekas wilayah Ukraina lainnya, menjadi bagian dari Federasi Rusia setelah referendum pada akhir September.

Perkembangan lain Duta Besar Rusia untuk Beograd telah memperingatkan otoritas etnis Albania menargetkan Serbia dengan dukungan barat

Sementara pihak berwenang di Pristina telah membawa situasi di Kosovo ke ambang perang, menurut Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic.

Berita Rekomendasi

Beograd telah mengumumkan akan mencari kembali pasukan keamanannya ke provinsi yang memisahkan diri, mengklaim pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin NATO gagal dalam tugasnya.

Serbia memiliki hak untuk mengerahkan hingga 1.000 personel keamanannya di provinsi tersebut berdasarkan ketentuan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244.

Menurut Brnabic, KFOR tidak memenuhi kewajibannya dan orang Serbia di Kosovo-Metohija tidak merasa aman.

Brnabic menunjuk ke beberapa insiden minggu ini, termasuk KFOR dan polisi etnis Albania menggerebek taman kanak-kanak di Leposavic.

Ia mengatakan pemerintah Kosovo yang dipimpin oleh Albin Kurti melanggar perjanjian Kumanovo dan Brussels setiap hari – mengacu pada gencatan senjata 1999 dan kesepakatan teknis 2013.

Selain penggerebekan taman kanak-kanak, otoritas etnis Albania menghancurkan seluruh stok kilang anggur keluarga Serbia di Velika Hoca.

Secara harfiah mereka menduduki seluruh kota Kosovska Mitrovica dengan ratusan polisi khusus bersenjata lengkap.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas