Financial Times : Ukraina Kehabisan Stok Rudal S-300 dan Buk
Media Inggris Financial Times menyebutkan Ukraina kini kehabisan stok rudal pertahanan udara S-300 dan sistem Buk untuk menangkal rudal Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Story Highlights
- Rusia terus menggempur target-target infrastruktur energi Ukraina sejak peledakan Jembatan Krimea dan dua laangan terbang strategis di Sarativ dan Ryazan
- Jejak penggunaan rudal S-300 akhir pekan lalu terdeteksi di Moldova. Tabung pendorong rudal S-300 ditemukan jatuh di sebuah ladang
- Rudal S-300 dan Buk produk era Soviet yang masih digunakan di sejumlah negara. Rudal sistem ini diproduksi di Rusia
- Kiev meminta bantuan senjata pertahanan udara lebih canggih ke negara-negara G7, yang semua mendukung Ukraina
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Media Inggris Financial Times (FT) mengungkapkan, militer Ukraina kini mulai kehabisan stok senjata untuk melawan serangan Rusia.
Kiev mulai merasakan kekurangan kemampuan anti-udara tanpa adanya restocking senjata yang memadai.
Media terkemuka itu mengutip pernyataan seorang pejabat senior Ukraina, dan beritanya dipublikasikan Selasa (13/12/2022). Situs media Russia Today turut menyitir berita FT di hari yang sama.
Ukraina terutama disebut kehabisan pasokan amunisi dan suku cadang untuk sistem pertahanan udara S-300 dan sistem rudal Buk era Soviet.
Kedua sistem rudal pertahanan udara itu digunakan untuk melawan serangan Rusia yang mengincar infrastruktur energi negara Ukraina.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yury Ignat, mengatakan unit pertahanan udaranya biasanya menembakkan dua rudal S-300 atau Buk saat serangan rudal Rusia datang.
Cara itu dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan pencegatan rudal.
Namun, ini menimbulkan tantangan tertentu, karena Ukraina tidak mungkin mendapatkan rudal tambahan untuk sistem ini.
Rudal kedua sistem itu diproduksi di Rusia. Sementara itu, menemukan stok yang tersedia di tempat lain terbukti sulit.
Ignat melanjutkan dengan menyatakan sementara Kiev menerima sistem pertahanan udara modern dari pendukung baratnya.
Baca juga: Pasukan Rusia Menyerang 230 Lebih Sasaran Militer Ukraina dalam Satu Hari
Baca juga: Bulgaria Siap Kirimkan Bantuan Militer Pertama untuk Ukraina
Baca juga: Zelensky Desak G7 Sediakan Gas dan Senjata Tambahan agar Ukraina Mampu Bertahan di Musim Dingin
Ukraina akan membutuhkan ratusan senjata semacam itu untuk menggantikan persenjataannya yang sudah tua.
“Kami tidak punya pilihan lain selain beralih ke jenis senjata ini karena senjata Soviet (19)70-an dan (19)80-an keduanya… usang dan musuh menghabiskannya setiap hari,” katanya.
Rusia mulai menargetkan fasilitas energi Ukraina pada awal Oktober setelah menuduh Kiev menyerang infrastruktur kritisnya, termasuk Jembatan Krimea yang strategis.