Jenderal Inggris Akui Tentara Komando Inggris Bertempur Secara Rahasia di Ukraina
Jenderal Marinir Inggris mengakui pasukan komando Inggris bertempur secara rahasia dan menjalankan operasi khusus di Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Seorang jenderal senior Marinir Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengakui pasukan komando Inggris ikut bertempur secara rahasia di Ukraia.
Pasukan komando Marinir Inggris menjalankan operasi-operasi berisiko tinggi di Ukraina beberapa bulan setelah konflik berlangsung.
Pengakuan itu dikemukakan Letnan Jenderal Robert Magowan di jurnal militer Inggris yang dikutip media terkemuka Inggris, The Times, Selasa (13/12/2022).
Menurutnya Marinir Kerajaan Inggris melakukan operasi berisiko tinggi di Ukraina pada April, sesudah sempat ditarik begitu konflik meletus antara Rusia-Ukraina.
Sebelum pengakuan Magowan, klaim Rusia bahwa pasukan NATO aktif di Ukraina telah dibantah oleh analis dan media barat.
Begitu pecah pertempuran 24 Februari 2022, 45 prajurit Komando Marinir Kerajaan Inggris meninggalkan Ukraina setelah mengevakuasi kedutaan Inggris di Kiev ke Polandia.
Namun, sekitar 300 anggota unit elite dikirim kembali ke negara itu pada April untuk membangun kembali misi Inggris di Kiev.
Baca juga: Financial Times : Ukraina Kehabisan Stok Rudal S-300 dan Buk
Baca juga: Zelensky Desak G7 Sediakan Gas dan Senjata Tambahan agar Ukraina Mampu Bertahan di Musim Dingin
Baca juga: Pasukan Rusia Menyerang 230 Lebih Sasaran Militer Ukraina dalam Satu Hari
“Sebelum melakukan operasi rahasia lainnya," tulis Robert Magowan menurut sebuah laporan The Times.
Menurut Magowan, operasi ini berlangsung di lingkungan yang sangat sensitif dan dengan tingkat risiko politik dan militer yang tinggi.
Magowan sebelumnya menjabat sebagai komandan jenderal Marinir Kerajaan dan sekarang menjadi Wakil Kepala Staf Pertahanan di Kementerian Pertahanan Inggris.
Sementara Magowan tidak merinci misi apa yang dilakukan pasukan komando, pernyataannya menandai pertama kalinya Inggris mengakui pasukannya melakukan operasi khusus di Ukraina.
Kementerian Pertahanan menolak untuk mengkonfirmasi laporan sebelumnya tentang pasukan khusus Inggris yang melatih pasukan Ukraina di Kiev pada April.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan konflik di Ukraina sebagai konflik antara Rusia dan “seluruh mesin militer barat”.
Ia mengklaim pada September seluruh unit militer di Ukraina di bawah komando de-facto penasihat barat.