Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Inggris Akui Tentara Komando Inggris Bertempur Secara Rahasia di Ukraina

Jenderal Marinir Inggris mengakui pasukan komando Inggris bertempur secara rahasia dan menjalankan operasi khusus di Ukraina.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Jenderal Inggris Akui Tentara Komando Inggris Bertempur Secara Rahasia di Ukraina
RT.com
Tentara Inggris di kegiatan latihan militer NATO di Estonia, 26 Agustus 2017. 

Kata-kata Putin ditolak oleh media barat. "Tidak ada bukti pasukan darat NATO berpartisipasi di Ukraina," kata Edward Arnold dari think tank Royal United Services Institute kepada BBC.

"Juga komandan NATO yang mengarahkan unit Ukraina di medan perang. Ada juga kemungkinan yang sangat kecil hal ini terjadi di masa depan karena NATO berusaha mengurangi risiko eskalasi."

Pengakuan Magowan membuktikan Arnold salah, tetapi Inggris bukan satu-satunya negara NATO yang mengakui kehadiran pasukannya di Ukraina.

Seorang pejabat Pentagon pada Oktober mengakui pasukan AS sedang memeriksa pengiriman senjata Amerika di suatu tempat di Ukraina.

Peringatan Sekjen NATO

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan, konflik Ukraina dapat meletus menjadi perang penuh antara Rusia dan NATO.

Dia juga mengklaim bahwa NATO telah difokuskan untuk menghindari konflik global baru.

BERITA REKOMENDASI

“Saya khawatir perang di Ukraina akan lepas kendali dan menjadi perang besar antara NATO dan Rusia,” kata Stoltenberg kepada penyiar Norwegia NRK dikutip Russia Today.

“Tugas terpenting NATO adalah mencegah perang skala penuh di Eropa, dan itu adalah sesuatu yang kami kerjakan setiap hari,” katanya.

Namun kepala blok pimpinan AS memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin NATO akan membela anggotanya.

Menurut Pasal 5 perjanjian pendiriannya, serangan bersenjata terhadap satu negara anggota “akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua.”

Stoltenberg mengatakan Vladimir Putin tahu bahwa ini satu untuk semua dan semua untuk satu.


Setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari, NATO mengerahkan 40.000 tentara ke sisi timurnya Kawasan Eropa.

Jumlah ini hampir sepuluh kali lebih banyak dari setahun sebelumnya. Moskow, sementara itu, menganggap kehadiran NATO dekat perbatasannya sebagai ancaman keamanan nasional.

Moskow telah memperingatkan pengiriman senjata berat dari barat ke Kiev berisiko menimbulkan konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bulan ini AS dan NATO sudah terlibat langsung dalam konflik dengan memasok Ukraina dengan senjata dan melatih tentaranya.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas