Perang Baru di Eropa Pecah, NATO : Pasukan Perdamaian Akan Jamin Keamanan Kosovo
Menegangnya konflik antara Kosovo dengan Serbia selama sepekan terakhir, makin memperpanas situasi perang geopolitik di kawasan Eropa.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, PRISTINA - Komandan pasukan penjaga perdamaian pimpinan NATO bersikeras dapat menjamin keamanan Kosovo dari serangan pasukan Serbia, Jumat (16/12/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Jenderal Angelo Michele Ristuccia, pemimpin penjaga perdamaian NATO di Kosovo (KFOR).
Pihaknya memastikan pasukannya mampu menjaga keamanan wilayah Kosovo setelah Serbia meminta 1.000 tentara dan petugas polisinya untuk diizinkan masuk ke Kosovo tengah.
Menegangnya konflik antara Kosovo dengan Serbia selama sepekan terakhir, makin memperpanas situasi perang geopolitik di kawasan Eropa.
Baca juga: Populer Internasional: Serbia-Kosovo di Ambang Perang | Rusia Serang 230 Sasaran Militer Ukraina
Konflik bersenjata ini pertama kali muncul sejak 1998 silam, setelah serangkaian insiden kekerasan yang dilakukan Serbia pada para etnis Albania yang merupakan penduduk asli Kosovo.
Konflik berakhir ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan intervensi dengan mengebom Yugoslavia yang terdiri dari Serbia dan Montenegro untuk melindungi penduduknya Albania.
Hingga akhirnya Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia dengan dukungan Barat. Kemerdekaannya diakui oleh 110 negara tetapi tidak oleh Serbia, Rusia, dan lima negara anggota Uni Eropa.
Alasan ini yang kemudian membuat Kosovo dan Serbia terus melakukan perang dingin, konflik kembali pecah pada bulan ini usai mencuatnya isu penangkapan seorang mantan polisi Serbia oleh militer Kosovo.
Sampai akhirnya Serbia nekat meminta izin anggota NATO untuk menempatkan 1.000 militernya di kawasan Kosovo, seperti yang dikutip dari The Barrons. Meski permintaan tersebut belum mendapatkan lampu hijau dari NATO.
Namun, ancaman itu telah memicu intervensi lebih lanjut, khawatir masalah ini kian memperburuk situasi perang di Eropa pasca perang Rusia - Ukraina, mendorong NATO untuk terus memperkuat pasukan guna mengendalikan konflik.
Dengan meningkatkan kemampuan KFOR, NATO menegaskan pada semua komunitas serta warga Kosovo untuk tenang dan tak perlu khawatir akan adanya ancaman perang dari militer Serbia,
"Sejak Oktober, kami memperkuat kehadiran kami, termasuk dengan tambahan pasukan dan patroli di Kosovo utara minggu ini," ujar Jenderal Angelo Michele Ristuccia.