Kaleidoskop 2022: Perang Rusia Vs Ukraina, Gagalnya Serangan Kilat hingga Keterlibatan Negara NATO
Tentara Rusia mulai menyeberangi perbatasan Ukraina sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” pada 24 Februari.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perang Rusia Vs Ukraina menjadi isu internasional yang paling menyedot perhatian publik sepanjang tahun 2022.
Serangan Rusia ke Ukraina hingga hari Minggu (18/12/2022) telah memasuki hari ke-298, terhitung sejak Moskow melancarkan kampanye militer di negara tetangganya tersebut.
Kronologi pecahnya perang
Tentara Rusia mulai menyeberangi perbatasan Ukraina sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” pada 24 Februari 2022 pagi waktu Moskow.
Tak berselang lama setelah pengumuman, serangan udara diluncurkan Moskow melalui rudal-rudal jelajah yang ditembakkan via kapal perang, pesawat tempur, hingga peluncur berbasis darat.
Serangan tersebut menyasar kota-kota Ukraina, yakni Kiev, Kharkiv, dan Odessa.
Setelah rentetan rudal diluncurkan, tentara Rusia kemudian melancarkan serangan besar ke Ukraina, menerjunkan pasukan yang dikonsentrasikan di perbatasan selama berbulan-bulan.
Sebelum invasi, Kremlin juga mengakui kedaulatan republik pemberontak Donetsk dan Luhansk.
Putin beralasan, invasi ini ditujukan untuk 'melindungi' warga kawasan Donbass. Kremlin mengeklaim warga Donbass menjadi korban 'genosida' oleh Ukraina.
Putin berdalih, invasi ke Ukraina dibutuhkan untuk mencapai 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina.
Klaim Ukraina dikuasai neo-Nazi tersebut dibantah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Ia merujuk identitasnya sebagai Yahudi dan menyebut kakeknya ikut bertempur pada Perang Dunia Kedua dalam barisan Tentara Merah Soviet.
Menanggapi serbuan Putin, Zelensky mengumumkan darurat militer, kemudian memberlakukan mobilisasi massal bagi pria berusia 18-60 tahun.
Rusia dilaporkan memasuki Ukraina dari empat arah, yakni dari Belarusia menuju Kiev, dari timur laut Ukraina menuju Kharkiv, dari kawasan Donbass, dan dari Krimea di selatan yang dianeksasi Rusia pada 2014 silam.
Baca juga: Vladimir Putin: Rusia akan Alihkan Lebih Banyak Pasokan Gas ke Asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.