Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Warga di Australia Anak-anak Dibawa ke RS karena Alami Halusinasi Usai Konsumsi Bayam

Seratusan warga Australia mengalami gejala, termasuk halusinasi dan delirium setelah mengkonsumsi produk makanan yang terbuat dari bayam.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ratusan Warga di Australia  Anak-anak Dibawa ke RS karena Alami Halusinasi  Usai Konsumsi Bayam
freepik
Seratusan warga Australia mengalami gejala, termasuk halusinasi dan delirium setelah mengkonsumsi produk makanan yang terbuat dari bayam. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, QUEENSLAND - Seratusan warga Australia mengalami gejala, termasuk halusinasi dan delirium setelah mengkonsumsi produk makanan yang terbuat dari bayam.

Diantara mereka, terdapat seorang anak di negara bagian Queensland, Australia yang dirawat di rumah sakit karena mengalami mabuk pada Sabtu malam.

Namun anak itu diizinkan kembali ke rumah pada hari Minggu waktu setempat.

Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Penderita Anemia: Bayam hingga Daging Sapi

Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (20/12/2022), anak laki-laki itu termasuk diantara lebih dari 100 orang yang melaporkan gejala seperti halusinasi dan delirium setelah mengkonsumsi produk bayam yang diyakini terkontaminasi oleh 'bahan tanaman yang tidak aman'.

Rantai ritel Australia mulai menarik kembali produk bayam itu setelah kliennya melaporkan gejala halusinasi, delirium, penglihatan kabur, pupil melebar, detak jantung cepat, dan demam setelah mengkonsumsi produk tersebut.

Otoritas Australia mengatakan bahwa 'bahan tanaman yang tidak aman' ini kemungkinan berasal 'dari satu sumber'.

Warga pun didesak untuk membuang produk yang ditarik atau mengembalikannya ke toko.

Berita Rekomendasi

"Produk yang ditarik ini tidak aman untuk dikonsumsi dan orang yang telah membeli produk yang ditarik ini harus membuangnya atau mengembalikannya ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana penuh," kata Juru bicara NSW Health.

Baca juga: Resep Kroket Kentang Isi Bayam, Ide Camilan untuk si Kecil

Sejauh ini, produk yang mengandung bayam itu ditarik kembali oleh sejumlah rantai ritel, termasuk Riviera Fresh, Fresh Salad Co, Woolworths, Costco dan Coles.

Para ahli memperhatikan bahwa permintaan bayam telah turun secara signifikan.

CEO Ausveg yang merupakan Badan Perwakilan Industri untuk petani sayur dan kentang, Michael Coote menandai fakta bahwa hanya sejumlah kecil produk yang terpengaruh.

Warga melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Proklim yang memanfaatkan lahan kosong di Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Kamis (4/8/2022). Tak hanya selada, kangkung, bayam dan sawi, beragam sayuran ditanam secara organik di lahan tersebut diantaranya basil, rosela dan telang.Hasil dari dari kebun hidroponik selain dimanfaatkan warga juga dijual ke reseller yang melayani resto sebagai salah satu sumber pendapatan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Warga melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Proklim yang memanfaatkan lahan kosong di Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Kamis (4/8/2022). Tak hanya selada, kangkung, bayam dan sawi, beragam sayuran ditanam secara organik di lahan tersebut diantaranya basil, rosela dan telang.Hasil dari dari kebun hidroponik selain dimanfaatkan warga juga dijual ke reseller yang melayani resto sebagai salah satu sumber pendapatan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Sehingga tidak ada alasan untuk menghindari bayam secara umum.

"Namun, penting untuk diingat bahwa hanya ada sejumlah kecil produk dengan pemberitahuan penarikan, dan keamanan pangan serta sektor ritel kami segera menghapus produk yang terpengaruh setelah ada kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat," kata Coote.

Hingga saat ini, lebih dari 120 orang terkena dampak bayam yang terkontaminasi.

Siapapun di Australia yang merasakan gejala yang mirip dengan halusinasi dan demam setelah mengkonsumsi bayam, disarankan untuk mencari bantuan medis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas