Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Dingin Ekstrem Landa Banyak Negara hingga Sebabkan Kematian

Badai musim dingin yang hebat ini telah menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas dan sekitar 380.000 rumah tanpa listrik di seluruh AS.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cuaca Dingin Ekstrem Landa Banyak Negara hingga Sebabkan Kematian
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Daerah Takashima Prefektur Shiga, Jepang diselimuti salju tebal, Senin (27/12/2021). 

Perlu diketahui, dzud merupakan istilah Mongolia untuk menggambarkan musim dingin yang sangat dingin, saat sejumlah besar ternak mati karena tanah membeku atau tertutup salju.

Saat ini, sekitar 70 persen wilayah Mongolia telah tertutup lapisan salju setebal 50 cm.

Iklim Mongolia biasanya kontinental dengan musim dingin yang panjang dan dingin, suhu minus 25 derajat Celcius adalah suhu yang normal selama musim dingin.

Bahkan peristiwa cuaca yang tidak stabil telah menjadi hal yang biasa di negara itu sepanjang tahunnya.

Lalu apa itu badai salju?

Badai musim dingin terkadang mengakibatkan hari bersalju, di mana kondisi cuaca membuat perjalanan dan paparan udara dingin terlalu berisiko untuk aktivitas rutin sehari-hari.

Dikutip dari laman scied.ucar.edu, Selasa (27/12/2022), badai musim dingin adalah peristiwa cuaca di mana presipitasi terutama berupa salju, hujan es, atau hujan beku.

Kerap ditambah dengan angin kencang dan suhu di bawah titik beku, badai musim dingin bisa saja berbahaya.

Berita Rekomendasi

Namun bagaimana badai musim dingin ini terbentuk?

Badai musim dingin dimulai dengan udara lembab naik ke atmosfer, yang diperlukan untuk pembentukan awan dan presipitasi seperti jenis badai lainnya.

Naiknya udara biasa terjadi di bagian depan yang dingin, di mana udara hangat terangkat di atas udara dingin, dan juga dapat terjadi saat udara bergerak ke atas bukit atau gunung yang besar.

Sumber kelembaban, seperti hembusan udara melintasi danau atau samudra besar dan mengambil uap air tentu diperlukan agar awan dan curah hujan terbentuk.

Bahan terakhir, dan yang membuat badai musim dingin berbeda dari badai lainnya, adalah udara dingin.

Suhu udara di bawah titik beku di dekat tanah hingga ke awan akan menyebabkan curah hujan turun sebagai salju atau es.

Namun, udara yang sangat dingin tidak mampu menahan banyak kelembaban, sehingga tidak akan menghasilkan banyak salju.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas