Cuaca Dingin Ekstrem Landa Banyak Negara hingga Sebabkan Kematian
Badai musim dingin yang hebat ini telah menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas dan sekitar 380.000 rumah tanpa listrik di seluruh AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah negara menghadapi cuaca dingin yang ekstrem disertai badai salju yang turut memicu pemadaman listrik selama perayaan Natal 2022.
Di Amerika Serikat (AS), sekitar 60 persen populasinya telah menghadapi semacam peringatan cuaca musim dingin sebagai akibat dari badai brutal, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang.
Badai musim dingin yang hebat ini telah menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas dan sekitar 380.000 rumah serta bisnis beroperasi tanpa listrik di seluruh AS.
Bahkan lebih dari 8.000 penerbangan telah dibatalkan sejak Jumat lalu karena badai yang dimulai dari Arktik.
Kemudian di Jepang, sedikitnya 17 orang tewas dan 110 lainnya luka-luka akibat hujan salju lebat yang melanda negara itu.
Hujan salju yang parah telah melanda Jepang bagian utara dan barat sejak 17 Desember lalu.
Banyak orang meninggal atau terluka setelah jatuh dari atap, saat memindahkan salju, atau terkubur di bawah salju yang meluncur dari atap.
Badai musim dingin pun berlanjut hingga Senin kemarin, dengan salju menumpuk lebih tinggi dari 160 sentimeter atau 5,2 kaki di beberapa daerah.
Baca juga: Amerika Serikat Dilanda Krisis Energi, 7.000 Warga Habiskan Musim Dingin Tanpa Listrik
Salju lebat bahkan telah menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri yang menyebabkan sekitar 1.000 rumah tangga di prefektur Niigata harus hidup tanpa listrik selama lebih dari sepekan.
Selanjutnya di Mongolia, Badan Nasional Meteorologi dan Pemantauan Lingkungannya pada Senin waktu setempat mengeluarkan peringatan akan salju lebat dan badai salju di bagian timur negara itu.
"Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda daerah-daerah seperti provinsi Sukhbaatar, Khentii dan Dornod pada Senin dan Selasa," kata lembaga pemantau cuaca itu, dalam sebuah pernyataan.
Lembaga itu mengimbau pengemudi dan penggembala nomaden untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra terhadap kemungkinan bencana.
Setidaknya 144 soum dari 11 provinsi di negara nomaden itu kemungkinan akan mengalami kondisi 'dzud' atau 'hampir-dzud' pada musim dingin ini.