Menteri Keamanan Israel Masuki Komplek Masjid Al Aqsa, Wapres Minta PBB Ambil Langkah
Ia mengatakan Indonesia mendukung upaya penyelesaian konflik melalui mekanisme solusi dua negara.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menanggapi terkait kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel ke komplek Masjid Al-Aqsa pada Selasa (3/1/2023).
Terkait sikap pemerintah, kata dia, Indonesia sudah jelas mendukung Palestina.
Ia mengatakan Indonesia mendukung upaya penyelesaian konflik melalui mekanisme solusi dua negara.
Maruf juga meminta semua pihak mematuhi berbagai kesepakatan-kesepakatan internasional.
Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri acara Haul Akbar Ke-51 pendiri Pondok Pesantren Al Falak Bogor pada Sabtu (7/1/2023) malam.
"Nah kalau ini melanggar kesepakatan internasional, itu juga harus diperingatkan. Dan saya minta, Indonesia saya kira sudah membuat nota untuk itu," kata Maruf.
"Dan kita minta PBB mengambil langkah seperti itu, supaya memperingatkan supaya jangan ada pelanggaran-pelanggaran terhadap kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada dalam rangka menjaga ketenangan," sambung dia.
Baca juga: Indonesia Kutuk Kunjungan Menteri Keamanan Israel ke Al-Aqhsa
Maruf mengatakan saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja mengingat perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung.
Ia pun meminta agar tidak ada lagi upaya-upaya yang dapat memperkeruh situasi dunia saat ini.
"Kita sudah dalam keadaan situasi tidak baik-baik saja. Sudah ada perang Rusia, Ukraina. Jangan ditambahkan lagi nanti dunia ini akan dihebohkan hal-hal yang baru yang mengganggu ketenangan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel ke komplek Masjid Al-Aqsa pada Selasa (3/1/2023).
Pernyataan Indonesia ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri RI lewat rilis resmi pada Rabu (5/1/2022).
"Kunjungan tersebut merupakan provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina," ungkap Kemlu.
Dalam pernyataan tersebut ditegaskan bahwa Indonesia menyerukan Israel untuk menghormati status quo yang sudah disepakati bersama.
Israel juga didesak menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem.
Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional khususnya PBB untuk terus mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di Kawasan.
"Indonesia menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina - Israel berdasarkan prinsip 'Two State Solution' sesuai parameter yang disepakati secara internasional."