Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala HAM PBB Desak Penyelidikan setelah 28 Orang Tewas di Burkina Faso

Kepala kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan segera dan transparan atas kematian sedikitnya 28 orang

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Kepala HAM PBB Desak Penyelidikan setelah 28 Orang Tewas di Burkina Faso
AFP/OLYMPIA DE MAISMONT
Seorang pria melintasi barikade yang terbakar di jalan utama di Ouagadougou di mana sekelompok demonstran muda yang mendukung peran tentara memprotes Presiden Marc Christian Kabore pada 23 Januari 2022. - Kepala kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan segera dan transparan atas kematian sedikitnya 28 orang di Burkina Faso bulan lalu. (Photo by OLYMPIA DE MAISMONT / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan segera dan transparan atas kematian sedikitnya 28 orang di Burkina Faso bulan lalu.

Diwartakan The Guardian, Komisaris tinggi PBB, Volker Turk mengatakan pihak berwenang telah mengumumkan penyelidikan atas insiden di kota Nouna, komunitas etnis Fulani dan Muslim yang didominasi.

"Saya meminta mereka memastikan itu dengan cepat, menyeluruh, tidak memihak dan transparan untuk meminta pertanggungjawaban semua orang terlepas dari posisi atau pangkat," katanya pada Sabtu (7/1/2023).

Kelompok hak asasi manusia setempat menuduh bahwa milisi sukarela yang mendukung tentara Burkina Faso membunuh puluhan warga sipil Fulani.

Dari 28 korban tewas, di antaranya termasuk anak-anak.

Baca juga: Presiden Burkina Faso Mengundurkan Diri setelah Kudeta, Ajukan 7 Syarat

Sasaran militer

Orang-orang Fulani semakin menjadi sasaran militer dan milisi pertahanan lokal.

Berita Rekomendasi

Mereka dicurigai mendukung pemberontak ekstremis Islam negara Afrika Barat yang telah melakukan kekerasan di negara itu selama bertahun-tahun.

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan Türk sebelumnya telah menyampaikan kekhawatiran kepada pemerintah tentang kemungkinan pelanggaran "terkait dengan perekrutan, mempersenjatai, dan penempatan pasukan pembantu di Burkina Faso".

“Ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat prosedur pemeriksaan mereka," ucapnya.

"Pelatihan prapengerahan tentang hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter, pengawasan efektif mereka oleh pasukan keamanan dan pertahanan dan untuk memastikan inklusi dan transparansi selama perekrutan mereka,” imbuhnya.

Baca juga: Salah Jatuh Usai Tabrakan di Udara pada Laga Burkina Faso Vs Senegal, Kiper Herve Koffi Ditandu

Presiden Burkina Faso yang digulingkan, Roch Marc Christian Kabore.
Presiden Burkina Faso yang digulingkan, Roch Marc Christian Kabore. (AFP)

Korban tewas semuanya laki-laki

Dikutip dari un.org, sebelumnya, 28 mayat ditemukan di kota barat laut Nouna, di Provinsi Kossi, di wilayah Boucle du Mouhoun, Afrika Barat.

Menurut sumber-sumber lokal, para korban, yang semuanya laki-laki.

Mereka terbunuh ketika anggota Volontaires pour la Défense de la Patrie (VDP), pembantu bersenjata untuk pasukan pertahanan dan keamanan, turun ke kota, sebagai pembalasan yang jelas atas serangan sebelumnya.

Burkina Faso telah berada dalam cengkeraman ketidakstabilan politik selama beberapa tahun.

Masyarakat di sana telah menderita serangkaian serangan teroris yang mematikan.

Krisis kemanusiaan yang parah di negara itu telah membuat lebih dari satu juta orang mengungsi dari rumah mereka, menjadi korban konflik dan kemiskinan yang sedang berlangsung.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas