Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengangkatan putra Fukuda tertua sebagai Sekretaris Pribadinya di kantor PM Jepang mungkin perlu dipertanyakan lebih lanjut.

"Benar itu perlu dipertanyakan lebih lanjut. Selama ini pola pikir partai demokrat liberal (LDP) tampaknya memang beda dengan yang ada di masyarakat," papar Prof. DR. Harukata Takenaka dari GRIPS (National Graduate Institute for Policy Studies) kepada Tribunnews.com Rabu (11/1/2023).

Selama ini memang tampaknya ada semacam kolusi di dalam partai tersebut.

"Misalnya saat PM Jepang Yasuo Fukuda menjadi PM Jepang juga dia mengangkat putranya Tatsuo Fukuda sebagai sekretaris pribadinya."

Saat itu memang diakui Takenaka tanpa masalah apa pun di masyarakat.

"Namun jaman tampaknya telah berubah dan kini tampaknya jadi masalah dan banyak yang mempertanyakan mengapa kantor PM Jepang yang telah semakin besar semakin kuat kok masih mengangkat anaknya sendiri sebagai Sekretaris Pribadinya di kantor PM Jepang," tambahnya.

Jadi, tambah Takenaka, ada kemungkinan Fumio Kishida berpikir yang serupa.

"Mengapa dulu Fukuda kok boleh mengangkat putranya jadi sekretaris pribadinya. Jadi Kishida mengangkat anaknyalah sebagai Sekretaris pribadinya kini."

Menurut Takenaka pemerintahan Kishida tampaknya masih akan berlangsung tahun ini.

"Ada yang mengatakan harus digantikan mantan PM Jepang Yoshihide Suga. Tapi kayaknya masih belum akan terjadi tahun ini," paparnya lagi.

Tahun ini belum ada pemilu yang besar nasional yang ada hanyalah oemilu lokal mulai April mendatang.

"Kita lihat saja dulu tingkat dukungan kepada PM Fumio Kishida di masa mendatang," tambahnya lebih lanjut.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.