Rusia Mobilisasi 500.000 Pasukan Tambahan ke Ukraina, Kepung Kota Soledar
Rusia menyiapkan mobilisasi besar–besaran 500.000 pasukan tambahan ke Ukraina untuk menguasai salah satu kota penting di Donbas, yakni Soledar.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Rusia menyiapkan mobilisasi besar–besaran 500.000 pasukan tambahan ke Ukraina untuk menguasai salah satu kota penting di Provinsi Donbas, yakni Soledar.
“Kemungkinan besar sebentar lagi pasukan Rusia mengendalikan sebagian besar pemukiman kota Soledar di wilayah Donbas," ujar pernyataan Penjabat Kepala Republik Rakyat Rusia, Donetsk Denis Pushilin.
Meski Rusia membantah isu mobilisasi, sejumlah sumber menyebut bahwa presiden Vladimir Putin tengah menyiapkan strategi baru agar dapat merebut kembali sejumlah kota penting di Ukraina.
Pada pertempuran sebelumnya Rusia kalah dalam menghadapi serangan Ukraina hingga ratusan militer gugur akibat tembakan drone militer Kiev .
Seperti yang dilansir dari The Guardian dalam mobilisasi kali ini Rusia dikabarkan akan menambah kekuatan militernya dua kali lipat lebih besar dari mobilisasi di bulan September tahun lalu,.
Diperkirakan mobilisasi pasukan Rusia mulai dilakukan Presiden Vladimir Putin pada 15 Januari mendatang, tepatnya setelah periode liburan musim dingin Rusia berakhir.
Selain menambah pasukan perang guna memperkuat benteng pertahanan di medan perang, Rusia dikabarkan turut merekrut puluhan ribu tahanan untuk berperang sebagai bagian dari kelompok militer swasta Wagner.
Baca juga: Perjanjian Minsk 2014-2015 dan Fakta di Balik Kegagalan Upaya Damai di Donbas
Dengan menjalankan strategi ini, Rusia diperkirakan dapat kembali menguasai sejumlah wilayah Ukraina.
Klaim tersebut juga didukung oleh Kementerian Pertahanan Inggris, yang mengatakan bahwa perkembangan pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir telah mengalami kemajuan pesat.
"Dalam empat hari terakhir, pasukan Rusia dan perusahaan militer swasta Rusia, Wagner, telah membuat kemajuan taktis ke kota kecil Soledar di Donbass." ujar Kementerian Pertahanan Inggris.
Kota Soledar menjadi penting lantaran kota berpenduduk 10.000 jiwa itu terletak sepuluh kilometer sebelah utara Bakhmut, yang menjadi titik nyala pertempuran antara Moskow dan Kyiv baru-baru ini.
Baca juga: Wilayah Donbas, Kherson, dan Zaporizhia di Ukraina Memulai Referendum untuk Gabung Rusia
Dengan menguasai kota ini, Moskow dapat memukul mundur pasukan Ukraina, dengan begini sejumlah wilayah yang dulunya dikuasai pasukan Ukraina seperti Bakhmut dapat diambil alih militer Rusia.
Merespon tindakan yang dilakukan Rusia, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada hari Minggu (8/1/2023) berjanji akan terus melawan serangan Rusia apapun yang terjadi.
Langkah ini dilakukan demi mempertahankan daerah – daerah penting di sekitar Bakhmut, mencakup Soledar, seperti dikutip Wionews.