Amerika Serikat dan Jepang Perkuat Aliansi Demi Hadapi China dan Korea Utara
Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS serta Jepang mengutuk agresivitas China yang meningkat di Indo-Pasifik dan di tempat lainnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengumumkan rencana pada Rabu kemarin untuk memperkuat aliansi mereka demi melawan ancaman Korea Utara (Korut) dan China, yang mereka sebut sebagai tantangan keamanan terbesar di wilayah tersebut.
Secara blak-blakan, Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS serta Jepang mengutuk agresivitas China yang meningkat di Indo-Pasifik dan di tempat lainnya.
Termasuk menyebut Rusia atas perangnya dengan Ukraina dan mengutuk Korut karena meningkatkan program nuklir dan misilnya.
Baca juga: Joe Biden Umumkan Kondisi Darurat di Negara Bagian California, Amerika Serikat
Dikutip dari laman NBC News, Kamis (12/1/2023), dalam pernyataan bersama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi serta Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada, mengatakan bahwa China menghadirkan ancaman yang 'belum pernah terjadi sebelumnya' terhadap tatanan internasional.
Oleh karena itu, AS dan Jepang pun berjanji untuk melipatgandakan upaya mereka dalam melawan ancaman tersebut.
"Kebijakan luar negeri China berusaha membentuk kembali tatanan internasional untuk keuntungannya dan menggunakan kekuatan politik, ekonomi, militer serta teknologi China yang tumbuh untuk tujuan itu. Perilaku ini menjadi perhatian serius bagi aliansi dan seluruh komunitas internasional, serta merupakan tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya," bunyi pernyataan bersama AS dan Jepang.
Keempat pria itu setuju untuk menyesuaikan kehadiran pasukan Amerika di Pulau Okinawa, sebagian untuk meningkatkan kemampuan anti-kapal yang akan dibutuhkan jika terjadi serangan China ke Taiwan atau tindakan permusuhan lainnya di Laut China Selatan (LCS) atau Timur.
Mereka juga menambahkan penyebutan resmi luar angkasa dalam perjanjian keamanan AS dan Jepang yang telah berlangsung lama.
Ini memperjelas bahwa serangan ke, dari, dan di dalam ruang angkasa dapat memicu ketentuan pertahanan timbal balik dari perjanjian tersebut.
Baca juga: Pemerintah Jepang akan Ajukan Amandemen Undang-Undang Kontrol Imigrasi dan Pengungsi
Selain itu, badan antariksa AS NASA berencana untuk menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Jepang pada Jumat besok.
Sebelum pertemuan tersebut, Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan siap untuk memulai pembangunan di sebuah pulau tak berpenghuni, di mana kedua militer akan mengadakan latihan militer bersama mulai 2027.
Blinken mengatakan perjanjian yang ditandatangani pada Rabu kemarin itu mencerminkan upaya kedua negara untuk memperdalam kerja sama pada semua bidang, termasuk ruang angkasa, keamanan dunia maya dan teknologi baru.
Ia menekankan aliansi AS dan Jepang telah menjadi landasan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, memastikan keamanan, kebebasan, dan kemakmuran rakyat dan orang-orang di seluruh kawasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.