Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Prakarsai Pertemuan Dengan PBB di Ukraina 17 Januari

Rusia telah memprakarsai pertemuan Arria-formula Dewan Keamanan PBB tentang serangan penembakan Ukraina pada bulan Desember

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rusia Prakarsai Pertemuan Dengan PBB di Ukraina 17 Januari
Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP
Foto selebaran ini diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 14 November 2022, menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam upacara peletakan bendera selama kunjungannya ke kota Kherson yang baru dibebaskan, menyusul mundurnya pasukan Rusia dari pusat strategis . 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana untuk menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (4/1/2023).

Juru Bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan Erdogan akan fokus pada solusi konflik Rusia dan Ukraina.

Baca juga: 100 Tentara Ukraina Ikuti Kursus Cara Operasikan Rudal Patriot di Fort Sill, Oklahoma

"Presiden kami berencana untuk berbicara dengan Putin dan Zelensky melalui telepon besok," katanya di saluran televisi NTV, seperti diberitakan TASS.

Sebelumnya, Erdogan pernah melakukan pembicaraan dengan Putin dan Zelensky pada 11 Juli 2022.

Ia membahas tentang koridor Laut Hitam untuk ekspor biji-bijian dan konflik Rusia VS Ukraina.

Erdogan juga mendukung perdamaian di Ukraina dan siap memberi dukungan, seperti diberitakan Hurriyet Daily News.

Pada 11 Desember 2022, Erdogan kembali melakukan upaya pembicaraan dengan Vladimir Putin dan Zelensky untuk membahas hal yang sama.

Baca juga: Industri Perbankan Waspadai Kenaikan Suku Bunga Acuan hingga Berlanjutnya Perang Rusia-Ukraina

Berita Rekomendasi

Amerika Serikat yang menjadi penyumbang bantuan terbesar ke Ukraina memberi pendapat terkait pembicaraan damai Rusia dan Ukraina.

AS percaya penyelesaian di Ukraina harus didasarkan pada prinsip-prinsip Piagam PBB.

Perdamaian harus sesuasi prinsip PBB

AS juga menegaskan Rusia tidak dapat menggunakan 4 wilayah baru yang dianeksasi dari Ukraina sebagai dasar perdamaian.

"Anda telah mendengar kami mengatakan ini berulang kali," kata Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dikutip dari TASS.

"Kami semua mendukung perdamaian yang adil; itu adalah sesuatu yang kita semua dukung."

"Ketika kita berbicara tentang perdamaian yang adil, itu harus mencakup prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas teritorial PBB, seperti yang baru saja saya paparkan."

Foto yang diambil pada 22 Desember 2022 ini menunjukkan bangunan yang hancur di Bakhmut, Ukraina timur. (Sameer Al-DOUMY / AFP)

Ia menilai sulit untuk menganggap Rusia serius untuk diplomasi dan itikad baik ketika serangan Rusia berlipat ganda di Ukraina.

Amerika Serikat melihat tugasnya sekarang untuk terus mendukung Ukraina di medan perang sehingga mereka berada di posisi terbaik.

"Di posisi terbaik untuk bernegosiasi di meja saat itu terjadi," tambahnya.

Di sisi lain, pihak Rusia bersikeras bahwa untuk mencapai perdamaian maka Ukraina harus mengakui 4 wilayah baru Rusia, menurut keterangan Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sebelumnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas