Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sri Lanka Pangkas Jumlah Personel Militer hingga 65 Ribu Orang, Imbas Krisis Ekonomi

Sri Lanka pangkas jumlah personel militer hingga 65 ribu orang, imbas krisis ekonomi. Personel militer Sri Lanka membludak dan gajinya terlalu besar.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sri Lanka Pangkas Jumlah Personel Militer hingga 65 Ribu Orang, Imbas Krisis Ekonomi
AFP/ARUN SANKAR
Personel satuan tugas khusus polisi berjaga-jaga saat demonstran (tidak digambarkan) mengambil bagian dalam pawai protes terhadap Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menuju kantor sekretariat Presiden, di Kolombo pada 22 Juli 2022. - Pasukan keamanan Sri Lanka menghancurkan anti-pemerintah utama kamp protes di ibu kota, mengusir para aktivis dalam serangan sebelum fajar pada 22 Juli yang menimbulkan kekhawatiran internasional atas perbedaan pendapat di bawah presiden baru yang pro-Barat. (Photo by Arun SANKAR / AFP) 

Total pengeluaran untuk sektor pertahanan Sri Lanka memuncak pada tahun 2021, sebesar 2,31 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Namun turun menjadi 2,03 persen tahun lalu.

Orang-orang menyeberang jalan ketika personel satuan tugas khusus polisi berjaga-jaga saat para demonstran (tidak digambarkan) mengambil bagian dalam pawai protes terhadap Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menuju kantor sekretariat Presiden, di Kolombo pada 22 Juli 2022. - Pasukan keamanan Sri Lanka menghancurkan kamp protes anti-pemerintah utama di ibu kota, mengusir para aktivis dalam serangan sebelum fajar pada 22 Juli yang menimbulkan kekhawatiran internasional atas perbedaan pendapat di bawah presiden baru yang pro-Barat.
 (Photo by Arun SANKAR / AFP)
Orang-orang menyeberang jalan ketika personel satuan tugas khusus polisi berjaga-jaga saat para demonstran (tidak digambarkan) mengambil bagian dalam pawai protes terhadap Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menuju kantor sekretariat Presiden, di Kolombo pada 22 Juli 2022. - Pasukan keamanan Sri Lanka menghancurkan kamp protes anti-pemerintah utama di ibu kota, mengusir para aktivis dalam serangan sebelum fajar pada 22 Juli yang menimbulkan kekhawatiran internasional atas perbedaan pendapat di bawah presiden baru yang pro-Barat. (Photo by Arun SANKAR / AFP) (AFP/ARUN SANKAR)

Baca juga: Masih Dihantui Krisis Ekonomi, Sri Lanka Negosiasikan Lagi Pakta Perdagangan dengan3 Negara

Krisis Ekonomi di Sri Lanka

Sri Lanka masih belum pulih dari berbulan-bulan kekurangan makanan dan bahan bakar yang membuat kehidupan masyarakatnya sengsara.

Presiden Ranil Wickremesinghe telah menaikkan pajak, dikutip dari Wio News.

Ia juga memberlakukan pemotongan pengeluaran yang keras untuk memperlancar pengesahan bailout Dana Moneter Internasional, yang diharapkan menyusul gagal bayar utang pemerintah.

Perekonomian Sri Lanka menyusut sekitar 8,7 persen tahun lalu karena masyarakat mengalami pemadaman listrik yang lama, antrian panjang untuk bensin, rak supermarket yang kosong, dan inflasi yang tak terkendali.

Berita Rekomendasi

Krisis memuncak pada bulan Juli 2022, ketika pengunjuk rasa yang marah karena krisis menyerbu kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa yang menjabat saat itu.

Gotabaya melarikan diri sebentar dari negara itu dan mengajukan pengunduran dirinya dari luar negeri.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Sri Lanka

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas