Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sri Lanka Pangkas Jumlah Personel Militer hingga 65 Ribu Orang, Imbas Krisis Ekonomi

Sri Lanka pangkas jumlah personel militer hingga 65 ribu orang, imbas krisis ekonomi. Personel militer Sri Lanka membludak dan gajinya terlalu besar.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sri Lanka Pangkas Jumlah Personel Militer hingga 65 Ribu Orang, Imbas Krisis Ekonomi
AFP/ARUN SANKAR
Personel satuan tugas khusus polisi berjaga-jaga saat demonstran (tidak digambarkan) mengambil bagian dalam pawai protes terhadap Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menuju kantor sekretariat Presiden, di Kolombo pada 22 Juli 2022. - Pasukan keamanan Sri Lanka menghancurkan anti-pemerintah utama kamp protes di ibu kota, mengusir para aktivis dalam serangan sebelum fajar pada 22 Juli yang menimbulkan kekhawatiran internasional atas perbedaan pendapat di bawah presiden baru yang pro-Barat. (Photo by Arun SANKAR / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Sri Lanka memangkas jumlah personel militernya secara drastis pada Jumat (13/1/2023).

Pemerintah Sri Lanka saat ini berusaha merombak keuangannya yang berantakan karena krisis ekonomi parah.

Angkatan bersenjata Sri Lanka juga mengalami jumlah pemotongan personel.

Kementerian pertahanan mengumumkan akan memensiunkan 65.000 tentara dari 200.000 tentaranya selama setahun.

Pemotongan tersebut merupakan bagian terbesar dari rencana untuk mengurangi pasukan darat Sri Lanka menjadi 100.000 pada akhir dekade ini.

Baca juga: Krisis ekonomi Sri Lanka: Pendidikan jadi hal mewah, orang tua sebut hanya satu anak saya yang bisa bersekolah

Menurut analis ahli, gaji personel pasukan keamanan merupakan setengah dari tagihan gaji pemerintah.

Sri Lanka memperingatkan minggu ini, pendapatannya hampir tidak cukup untuk membayar pegawai negeri dan pensiun meskipun ada kenaikan pajak yang besar pada awal tahun.

Berita Rekomendasi

“Tujuan keseluruhan dari cetak biru strategis adalah untuk membicarakan kekuatan pertahanan yang sehat secara teknis dan taktis dan seimbang,” kata pernyataan Kementerian Pertahanan Sri Lanka, seperti diberitakan Channel News Asia.

Anggota pasukan keamanan Sri Lanka berkumpul di lokasi kamp protes di depan Sekretariat Presiden di Kolombo pada 22 Juli 2022. - Ratusan tentara dan polisi Sri Lanka menggerebek kamp utama protes anti-pemerintah di ibu kota pada awal 22 Juli dan mulai merobohkan tenda-tenda para aktivis yang tidak bersenjata, kata seorang reporter AFP.
 (Photo by Arun SANKAR / AFP)
Anggota pasukan keamanan Sri Lanka berkumpul di lokasi kamp protes di depan Sekretariat Presiden di Kolombo pada 22 Juli 2022. - Ratusan tentara dan polisi Sri Lanka menggerebek kamp utama protes anti-pemerintah di ibu kota pada awal 22 Juli dan mulai merobohkan tenda-tenda para aktivis yang tidak bersenjata, kata seorang reporter AFP. (Photo by Arun SANKAR / AFP) (AFP/ARUN SANKAR)

Baca juga: Inflasi Sri Lanka Menurun ke 57,2 Persen di Desember

Jumlah Personel Militer yang Membengkak

Jumlah personel angkatan bersenjata Sri Lanka masih membengkak lebih dari satu dekade, setelah berakhirnya perang saudara etnis.

Hampir 400.000 orang bertugas di militer pada kekuatan puncaknya pada tahun 2009.

Pertahanan menyumbang hampir 10 persen dari pengeluaran publik tahun lalu.

Jumlah angkatan bersenjata Sri Lanka memuncak antara 2017 dan 2019, dengan 317.000 personel menurut Data Bank Dunia.

Bahkan, jumlahnya lebih tinggi daripada selama konflik 25 tahun, dikutip dari English Arabiya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas