Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Infeksi Covid-19, China Catat Jumlah Kematian hampir 60 Ribu Orang dalam Waktu 1 Bulan

Infeksi Covid-19 di China telah menewaskan hampir 60 ribu orang dalam waktu 1 bulan. China saat ini sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Infeksi Covid-19, China Catat Jumlah Kematian hampir 60 Ribu Orang dalam Waktu 1 Bulan
AFP/HECTOR RETAMAL
Pasien dengan tandu terlihat di rumah sakit Tongren di Shanghai pada 3 Januari 2023. - Seorang dokter senior di Rumah Sakit Ruijin Shanghai mengatakan 70 persen populasi kota besar itu mungkin telah terinfeksi Covid-19 selama lonjakan besar kasus di China, lapor media pemerintah pada 3 Januari. (Photo by Hector RETAMAL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Hampir 60.000 orang meninggal dunia karena Covid-19 di China sejak awal Desember 2022 hingga awal Januari 2023.

Seorang pejabat medis dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan angka tersebut melonjak drastis sejak China melonggarkan kebijakan nol Covid-19 pada awal Desember 2022.

Kepala departemen urusan medis NHC, Jiao Yahui, membeberkan angka kematian karena infeksi Covid-19 di China, dalam konferensi pers di Beijing, Sabtu (14/1/2023).

Jiao Yahui mengatakan China mencatat 59.938 kematian terkait Covid antara 8 Desember 2022 dan 12 Januari 2023.

Dari kematian tersebut, 5.503 berasal dari gagal napas yang disebabkan oleh infeksi Covid, dan 54.435 adalah orang yang terinfeksi Covid serta penyakit bawaan seperti kanker dan kardiovaskular.

Baca juga: Kasus Covid di China sentuh angka 900 juta, menurut studi

China sebelumnya hanya mencatat pasien Covid-19 yang meninggal karena gagal napas sebagai orang yang meninggal karena Covid-19.

Setelah 8 Desember 2022, China hanya melaporkan 37 kematian akibat kasus Covid lokal, menurut angka yang dirilis di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, seperti dikutip dari CNN Internasional.

Berita Rekomendasi

Padahal, wabah tersebut telah membuat rumah sakit dan krematorium kewalahan di tengah lonjakan Covid yang nyata di kota.

Pasien dengan tandu terlihat di rumah sakit Tongren di Shanghai pada 3 Januari 2023. - Seorang dokter senior di Rumah Sakit Ruijin Shanghai mengatakan 70 persen populasi kota besar itu mungkin telah terinfeksi Covid-19 selama lonjakan besar kasus di China, lapor media pemerintah pada 3 Januari. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Pasien dengan tandu terlihat di rumah sakit Tongren di Shanghai pada 3 Januari 2023. - Seorang dokter senior di Rumah Sakit Ruijin Shanghai mengatakan 70 persen populasi kota besar itu mungkin telah terinfeksi Covid-19 selama lonjakan besar kasus di China, lapor media pemerintah pada 3 Januari. (Photo by Hector RETAMAL / AFP) (AFP/HECTOR RETAMAL)

Baca juga: Menteri Pariwisata Malaysia: Jangan Bereaksi Berlebihan Terhadap Pelancong dari China

WHO dan AS Tuduh China Sembunyikan Data Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Amerika Serikat menuduh China kurang mewakili tingkat keparahan wabahnya saat ini.

Sementara pejabat tinggi kesehatan global juga mendesak Beijing untuk berbagi lebih banyak data tentang ledakan penyebaran Covid-19 di China.

Jiao Yahui mengatakan kunjungan klinis demam dan rawat inap Covid-19 di China telah mencapai puncaknya.

Menurut NHC, kunjungan klinik demam telah menurun sejak puncaknya, ketika lebih dari 2,86 juta orang mengunjunginya pada 23 Desember 2022, seperti diberitakan CNN Internasional.

Pada 12 Januari 2022, 477.000 orang mengunjungi klinik demam di seluruh China, kata Jiao, Sabtu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas