Sekolah di Inggris Larang Semua Bentuk Kontak Fisik Siswa, Termasuk Berpelukan & Pegangan Tangan
Dua sekolah di Inggris mengumumkan bahwa mereka akan melarang semua bentuk kontak fisik antara siswa termasuk berpegangan tangan dan berpelukan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Dua sekolah di Inggris mengumumkan bahwa mereka akan melarang semua bentuk kontak fisik antara siswa.
Mulai dari melarang 'berpegangan tangan, berpelukan dan membentuk hubungan romantis'.
Seperti yang disampaikan salah satu orang tua siswa yang mengadu ke media lokal.
Kendati demikian, satu sekolah berpendapat bahwa 'apapun bisa terjadi', jika anak-anak diizinkan bersosialisasi secara normal.
Baca juga: Teheran Eksekusi Warga Negara Inggris-Iran Alireza Akbari, Pernah Jabat Wakil Menteri Pertahanan
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (15/1/2023), Hylands School di Chelmsford dan Southchurch High School di Southend mengumumkan keputusan tersebut pada pekan ini.
Dalam sebuah surat yang disampaikan kepada orang tua, Asisten Kepala Sekolah Hylands Catherine McMillan mengatakan bahwa sekolahnya tidak akan lagi 'menoleransi kontak fisik apapun dalam komunitasnya'.
"Ini termasuk 'kontak fisik yang agresif, berpelukan, berpegangan tangan, menampar seseorang, dan indikasi kontak fisik lainnya. Ini untuk menjaga keamanan anak anda, jika anak anda menyentuh orang lain, apakah mereka setuju atau tidak, apapun bisa terjadi. Itu bisa menyebabkan cedera, membuat seseorang merasa sangat tidak nyaman, atau seseorang disentuh secara tidak tepat," kata McMillan.
Wakil Kepala Sekolah Hyland School secara khusus menunjukkan bahwa 'hubungan romantis' akan dilarang di sekolah itu.
Pelanggaran aturan baru apapun akan mengakibatkan 'hilangnya hak istimewa' bagi anak yang melanggar.
Dalam surat serupa kepada para orang tua, Wakil Kepala Southchurch, Murray mengatakan bahwa 'siswa tidak diperbolehkan untuk menyentuh satu sama lain saat berada di lokasi'.
Seorang Juru bicara sekolah mengklaim bahwa larangan tersebut mendorong 'siswa untuk berperilaku sopan dan penuh perhatian setiap saat'.
Baca juga: Nasib Kepala Sekolah yang Tampar Muridnya hingga Pingsan, Yayasan: Kami Berhentikan
Berbicara kepada media setempat, salah satu orang tua siswa di Hyland School menggambarkan kebijakan tersebut sebagai tindakan yang 'kejam'.
"Saya memiliki seorang putri dan ia serta teman-temannya saling menyapa dengan pelukan, namun jika mereka melakukan itu sekarang, mereka akan dimasukkan ke dalam isolasi."
"Ada protes besar dari orang tua lain. Setelah pandemi Covid-19, di mana semua orang 'kelaparan akan kontak antar manusia', anda kini mengatur semuanya kembali. Itu juga tidak akan membantu kesehatan mental siswa," kata orang tua tersebut.