Rusia Izinkan Kazakhstan Gunakan Jaringan Pipanya untuk Angkut Minyak ke Jerman
Rusia pernah mengirimkan hingga 20 juta ton minyak per tahun ke Jerman dan 10 juta ton lainnya ke Polandia melalui Druzhba.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Rusia Izinkan Kazakhstan Gunakan Jaringan Pipanya untuk Angkut Minyak ke Jerman](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-minyak-mentah__.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Kementerian Energi Rusia menyetujui pengiriman minyak Kazakhstan ke Jerman dengan menggunakan infrastruktur yang dijalankan oleh Transneft.
Perlu diketahui, Transneft merupakan sebuah perusahaan transportasi pipa milik negara dan operator pipa Druzhba bagian Rusia.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (17/1/2023), perusahaan transportasi minyak KazTransOil akan mengirimkan 300.000 ton minyak mentah pada kuartal pertama 2023 ke arah titik pengiriman minyak Adamova Zastava untuk pengiriman lebih lanjut ke Jerman.
Baca juga: Efek Sanksi Barat, Pendapatan Minyak Rusia Susut ke Level Terendah
Pernyataan ini disampaikan layanan pers perusahaan dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu.
Operator itu menambahkan bahwa pengiriman minyak mentah dalam jumlah tersebut dijadwalkan untuk transit minyak dari negara anggota CIS melalui Rusia dari sistem pipa utama.
Jerman telah menghentikan impor minyak Rusia melalui pipa pada 1 Januari 2023, terlepas dari fakta bahwa embargo terbaru Uni Eropa (UE) membebaskan pengiriman minyak mentah ke blok tersebut dari negara yang terkena sanksi.
Sebelumnya, Menteri Energi Kazakhstan Bolat Akchulakov mengatakan bahwa pada 2023, negara itu akan memasok 1,5 juta ton minyak ke Jerman dengan kemungkinan peningkatan pengiriman di masa mendatang menjadi 7 juta ton.
Juru bicara Transneft Igor Demin mencatat bahwa 'volume yang dulu mengalir dari Rusia ke Jerman tidak dapat digantikan oleh Kazakhstan'.
Ia menjelaskan, saat Rusia pernah mengirimkan hingga 20 juta ton minyak per tahun ke Jerman dan 10 juta ton lainnya ke Polandia melalui Druzhba, Kazakhstan hanya mampu memompa 3 hingga 7 juta ton saja.
Pada 29 Desember 2022, KazMunayGas Kazakhstan mengajukan permohonan transit 1,2 juta ton minyak pada 2023 melalui Rusia.
Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak mengatakan bahwa negaranya siap menyetujui permintaan Kazakhstan.
Sementara itu, Jerman menegaskan bahwa kilang di Schwedt telah membukukan kapasitas dalam sistem pipa untuk minyak Kazakhstan pada Januari dan seterusnya.
Schwedt adalah kilang terbesar keempat di negara itu dengan kapasitas 11,6 juta ton produk minyak per tahun.
Kilang ini memasok 90 persen bahan bakar di Jerman.
Raksasa minyak Rusia Rosneft pun memegang 54,17 persen saham di perusahaan tersebut hingga September lalu, saat Jerman menempatkan unit lokal perusahaan tersebut dalam perwalian, menyerahkan kendali kilang kepada regulator pasar energi negara tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.