Para Pemimpin Jerman Beberkan Kekuatan Menteri Pertahanan yang Baru
Scholz mengkonfirmasi penunjukan itu dalam sebuah cuitan di akun Twitter miliknya pada Selasa kemarin, menyebut Pistorius sebagai politisi luar biasa
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menunjuk Boris Pistorius sebagai Menteri Pertahanan baru negara itu, menyusul pengunduran diri Christine Lambrecht pada Senin lalu.
Kantor media Der Spiegel sebelumnya melaporkan bahwa politisi yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Lower Saxony akan mengambil alih posisi tersebut.
Scholz mengkonfirmasi penunjukan itu dalam sebuah cuitan di akun Twitter miliknya pada Selasa kemarin, menyebut Pistorius sebagai 'politisi luar biasa'.
"Dengan pengalaman, kompetensi dan ketegasannya serta hati besarnya, ia adalah orang yang tepat untuk Bundeswehr selama pergantian era," cuit Scholz.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (18/1/2023), Menteri Federal untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Robert Habeck, yang juga menjabat sebagai Wakil Kanselir Jerman, menggambarkan Pistorius sebagai sosok 'politisi yang sangat berpengalaman dan memiliki keberanian yang diperlukan dalam situasi sulit'.
Habeck berpendapat bahwa Menteri Dalam Negeri Niedersachsen mengambil alih jabatan tersebut pada saat yang sangat penting ketika Jerman harus membuat 'keputusan penting'.
Baca juga: Kanselir Olaf Scholz: Jerman Tidak akan Jatuh ke Jurang Resesi Tahun Ini
Berbicara kepada Bloomberg Television di kota Davos, Swiss saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia tahunan pada Selasa kemarin,Habeck mendukung pengesahan pengiriman tank buatan Jerman ke Ukraina, baik dari dalam negeri maupun operator Eropa lainnya, seperti Polandia dan Finlandia.
Ia mengisyaratkan bahwa ini akan menjadi tugas pertama Pistorius dalam pekerjaan barunya.
"Saya berpendapat bahwa kami akan melakukan itu, jika Amerika memutuskan bahwa mereka akan membawa tank tempur ke Ukraina, itu akan memudahkan Jerman," kata Habeck.
Habeck bersikeras bahwa Ukraina harus mendapatkan 'semua peralatan militer yang dibutuhkan untuk memenangkan perang'.
Namun, ada garis merah yang menurut Habeck 'Jerman sendiri tidak boleh terlibat dalam Perang Dunia Ketiga'.
Tekanan telah meningkat di Jerman dalam beberapa pekan terakhir, dengan beberapa negara mendesaknya untuk memberi lampu hijau pengiriman tank Leopard buatan Jerman ke Ukraina, bahkan jika itu berasal dari stok negara lain.
Namun, Kanselir Scholz sejauh ini enggan melakukannya.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.
Selain itu, menurut Kremlin, itu akan meningkatkan kemungkinan konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia.