Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

570 Juta Yen Dana Perusahaan Kesejahteraan Sosial Hiroshima Jepang Digelapkan, 2 Direktur Ditangkap

Dua mantan direktur  perusahaan kesejahteraan sosial di Prefektur Hiroshima telah ditangkap karena dicurigai melakukan penggelapan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 570 Juta Yen Dana Perusahaan Kesejahteraan Sosial Hiroshima Jepang Digelapkan, 2 Direktur Ditangkap
Foto NHK
Perusahaan kesejahteraan sosial di Kota Fukuyama, Prefektur Hiroshima 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Dua mantan direktur perusahaan kesejahteraan sosial di Prefektur Hiroshima telah ditangkap karena dicurigai melakukan penggelapan dalam perjalanan bisnis karena diduga mengambil sekitar 570 juta yen dari dana perusahaan.

Sekitar 3 miliar yen telah bocor dari perusahaan, dan Departemen Kepolisian Metropolitan sedang menyelidiki aliran dana secara rinci.

"Dua orang ditangkap yaitu Hiroki Sato, 58, mantan presiden sebuah perusahaan kesejahteraan sosial di Kota Fukuyama, Prefektur Hiroshima, dan Mikio Narasaki, 73, seorang dokter dan mantan presiden dewan juga ditangkap," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (19/1/2023).

Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, keduanya dicurigai melakukan penggelapan dalam perjalanan bisnis karena bersekongkol untuk mentransfer sekitar 570 juta yen dari rekening perusahaan kesejahteraan sosial yang dikelola oleh mantan Ketua Sato ke rekening yang dikelola oleh mantan Ketua Narasaki antara 30 Juli dan April 2022.

Tujuh tahun lalu, mantan Ketua Sato menandatangani perjanjian dengan mantan Ketua Narasaki untuk mentransfer hak pengelolaan perusahaan kesejahteraan sosial seharga 4,2 miliar yen.

Pada saat itu, ia setuju untuk membayar 220 juta yen setiap tahun kepada mantan Ketua Narasaki selama 10 tahun sebagai "kompensasi untuk kerja sama medis."

Berita Rekomendasi

Awalnya, dokter dikirim dari klinik yang dipimpin oleh mantan Presiden Narasaki ke fasilitas lansia perusahaan, tetapi setelah sekitar dua tahun, kerja sama medis berhenti, dan Departemen Kepolisian Metropolitan menilai bahwa itu adalah pengalihan dana.

Sekitar 3 miliar yen telah bocor dari perusahaan, dan Departemen Kepolisian Metropolitan sedang menyelidiki aliran dana secara rinci.

Departemen Kepolisian Metropolitan belum mengkonfirmasi atau membantah klaim tersebut.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas