Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Kasus Pembunuhan Berantai Paling Kejam Selain Kasus Wowon Bekasi-Cianjur

Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur menghebohkan publik. Korbannya berjumlah 9 orang.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 5 Kasus Pembunuhan Berantai Paling Kejam Selain Kasus Wowon Bekasi-Cianjur
Kompas.com/Firman Taufiqurrahman
Salah satu lokasi korban pembunuhan berantai dikubur di halaman pekarangan rumah di Cianjur, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur menghebohkan publik.

Korbannya berjumlah 9 orang yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut.

Sementara 1 korban lain masih dalam pencarian dan diduga masih ada korban lainnya.

Dalam rilisnya, Kamis (19/1/2023), Polda Metro Jaya telah mengamankan 3 orang tersangka kasus pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur.

Baca juga: Tetangga Tak Menyangka Wowon Pembunuh Berantai, Dikenal Ramah dan Rajin ke Tempat Ibadah

Mereka adalah Wowon Erawan, Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.

Ini merupakan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di tahun 2023 ini.

Tak hanya di Indonesia, berikut sejumlah kasus pembunuhan berantai di sejumlah negara yang pernah menggemparkan dunia.

Berita Rekomendasi

1. Jeffrey Dahmer (1960–1994)

Pembunuh berantai pertama adalah Jeffrey Dahmer asal Amerika Serikat. Pria yang dijuluki sebagai Kanibal dari Milwaukee ini telah menewaskan 17 anak laki-laki dengan rentang usia 14 tahun.

Tak hanya itu, ia bahkan tega memperkosa, memutilasi anggota tubuh, hingga memakan para korbannya.

Sebelum melancarkan aksinya, pria itu menawarkan para korban untuk singgah di rumahnya.

Selama persidangan, Dahmer mengaku telah melakukan berbagai aksi sadis.

Salah satunya adalah mengebor lubang di kepala korbannya agar mereka menjadi budak seks yang tak punya akal.

Dahmer pun dipukuli sampai mati oleh narapidana lainnya di penjara pada tahun 1994 sebelum ia dieksekusi atas perbuatan kejinya.

2. John Wayne Gacy (1942–1994)

John Wayne Gacy dijuluki sebagai badut pembunuh karena ia kerap menghadiri pesta ulang tahun anak-anak dan acara amal sebagai “Si Badut Pogo”.

Ia berkamuflase agar lebih mudah mendekati para calon korban.

Padahal, pria itu memiliki pekerjaan utama sebagai wakil presiden divisi Springfield Jaycee.

Ia bahkan telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan masa kecilnya yang penuh kekerasan.

Gacy dihukum karena memperkosa, menyiksa, dan membunuh 33 remaja laki-laki selama enam tahun.

Ia melakukan aksi kejahatan di rumahnya. Setelah memperkosa, Gacy mencekik mereka hingga kehabisan napas lalu menguburnya.

Akhirnya, Gacy dieksekusi pada tahun 1994.

3. Richard Ramirez (1960–2013)

Richard Ramirez adalah pembunuh berantai yang melakukan aksinya dengan meneror lingkungan perumahaan di seluruh Los Angeles.

Dijuluki “Night Stalker”, Ramirez akan memasuki rumah-rumah korbannya secara paksa dan membunuh mereka secara brutal dengan pistol, pisau, parang, serta palu.

Terkadang, ia tega memperkosanya terlebih dahulu. Usia korbannya pun berkisar dari awal 20-an hingga 70-an.

Meskipun begitu, Ramirez tidak pernah menyatakan penyesalan atas kejahatannya.

Ia pun dijatuhi hukuman mati tetapi meninggal karena kanker kelenjar getah bening sebelum dieksekusi.

4. Harold Shipman (1946–2004)

Pembunuh berantai yang satu ini adalah seorang dokter. Ia secara brutal telah membunuh 218 pasiennya.

Sebagai seorang dokter yang sering membuka praktik, Shipman bisa menjadi pembunuh yang tak mencurigakan.

Setelah sekian lama, aksi kejinya ini diketahui ketika ia dicurigai terlibat dalam kasus-kasus pembunuhan pasiennya.

Ia mengaku bahwa para korban meninggal saat tidur.

Padahal, menurut penyelidikan, banyak dari mereka yang justru meninggal pada siang hari.

Tak hanya itu, Shipman sering kali meminta sejumlah besar sertifikat kremasi.

Akhirnya, Shipman dipenjara dan meninggal karena bunuh diri pada tahun 2004.

5. Andrei Chikatilo (1936–1994)

Pembunuh berantai yang terakhir berasal dari Rusia.

Andrei Chikatilo diketahui telah melakukan pelecehan seksual, membunuh, dan memutilasi lebih dari 50 wanita muda dan anak-anak.

Korban termudanya bahkan baru berusia sembilan tahun.

Chikatilo membunuh korbannya dengan menusuk dan menyayat mereka dengan pisau.

Pria itu, mengaku membunuh para korban untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Pria ini mengatakan bahwa ia hanya bisa mencapai orgasme dengan menusuk wanita.

Pria yang memiliki julukan “Penjagal Rostov”, “Red Ripper”, dan “Rostov Ripper” ini dijatuhi hukuman mati dengan cara ditembak pada 1994 setelah melakukan 56 pembunuhan brutal.

Dengarkan pula kisah true crime lainnya hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify.

Di sana, ada banyak kisah-kisah mencekam, mulai dari kematian tokoh terkenal, mitos, hingga kisah hidup pahlawan, yang dibalut dengan audio drama.

 Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas