Ilmuwan Australia Kembangkan Robot untuk Pantau Keamanan di Fasilitas Nuklir
Sistem robot prototipe bergerak di kolam bahan bakar bekas dan memberi para peneliti data real time
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Para ilmuwan di Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia (CSIRO) mengatakan pada Selasa waktu setempat bahwa mereka telah menemukan sistem robot untuk memantau bahan bakar nuklir bekas.
Teknologi ini diklaim akan membuat kondisi kerja di fasilitas nuklir lebih aman bagi para staf.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (24/1/2023), perangkat robot untuk mengamati radiasi Cherenkov dibuat bekerja sama dengan perusahaan robotika Hungaria Datastart dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sistem prototipe kemudian bergerak di kolam bahan bakar bekas dan memberi para peneliti data real time.
"Tes menunjukkan bahwa robot otonom dapat segera membantu pengukuran lapangan dan analisis bahan bakar nuklir bekas, memberikan perlindungan yang lebih besar bagi pekerja manusia," kata Manajer Program Teknis CSIRO Rosie Attwell dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Simpan Senjata dari Negara Barat di Dekat Pembangkit Tenaga Nuklir
Teknologi baru ini akan menyingkirkan manusia dari bahaya dan memastikan tingkat pemeriksaan keselamatan sesuai dengan bahan nuklir.
Menurut insinyur CSIRO Thomas Hines, tim ilmuwan sedang memodifikasi kemampuan robot untuk bernavigasi dan mengambil foto secara mendetail.
Seperti yang dijelaskan dalam pernyataan IAEA, radiasi Cherenkov merupakan bentuk energi yang dapat diamati sebagai pendar biru yang disebabkan oleh pergerakan elektron dan proton yang lebih cepat dari kecepatan cahaya pada medium tertentu.
Fenomena ini kemudian diberi nama yang diambil dari nama ilmuwan Rusia Pavel Cherenkov, pemenang Hadiah Nobel Fisika pada 1958.