TRIBUNNEWS.COM - Lima petugas Departemen Kepolisian Memphis, yang terlibat dalam penganiayaan dan pembunuhan pria kulit hitam, dipecat dari pekerjaannya.

Mereka adalah Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Emmitt Martin III, Desmond Mills Jr. dan Justin Smith.

Semuanya didakwa dengan pembunuhan tingkat dua sehubungan dengan kematian pria kulit hitam bernama Tyre Nichols di Kota Memphis, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat.

Kelima terdakwa yang juga merupakan pria kulit hitam akan diadili pada 17 Februari 2023.

Kepolisian Memphis merilis rekaman kamera tubuh tentang konfrontasi fatal antara Tyre Nichols dan lima petugas polisi yang diambil pada 7 Januari 2023.

Tyre Nichols meninggal dunia pada 10 Januari 2023 karena mengalami kritis setelah penganiayaan yang dilakukan oleh lima polisi Memphis, dikutip dari ABC News.

Baca juga: Polisi Amerika Serikat Aniaya Pria Kulit Hitam Hingga Tewas, Korban Sempat Diseret dari Mobil

Video Penganiayaan Tyre Nichols

Kelima polisi yang menjadi terdakwa mengatakan, mereka menghentikan Tyre Nichols di jalan karena dinilai mengemudi dengan sembrono, dikutip dari The Guardian.

Departemen Kepolisian Memphis membagikan rekaman video penganiayaan Tyre Nichols yang dilakukan oleh lima petugas polisi.

Video-video ini direkam dari tiga kamera bodyworn (kamera tubuh), serta kamera tiang, dengan total sekitar 67 menit.

Klip pertama adalah video kamera tubuh yang menunjukkan perhentian lalu lintas awal, tempat Tyre Nichols ditarik keluar dari mobilnya, seperti diberitakan ABC News. 

"Kalian benar-benar melakukan banyak hal sekarang -- berhenti, aku hanya mencoba untuk pulang," kata Tyre Nichols dengan tenang saat dia berbaring di tanah, sebelum dia berhasil melepaskan diri dan melarikan diri.

Klip kedua adalah video pengawasan kota yang diambil dari lokasi kedua, yang memperlihatkan Tyre Nichols dipukul, ditendang, dan ditinju oleh beberapa petugas, termasuk penggunaan tongkat.

Klip ketiga adalah video kamera tubuh yang memperlihatkan petugas memukuli Nichols, diambil dari sudut pandang petugas yang terlihat memukul Tyre Nichols dengan tongkat di klip kedua.

Klip keempat juga video kamera tubuh, meski kurang dari dua menit tidak ada yang terlihat. 

Audio dapat didengar, termasuk Tyre Nichols meneriakkan "ibu" setidaknya tiga kali.

Video tersebut terlihat sekali lagi beberapa menit kemudian, memperlihatkan Nichols tersungkur di tanah di samping sebuah kendaraan.

Baca juga: Aksi Protes Pecah di Amerika Serikat, Dipicu Beredarnya Video Pembunuhan Warga Kulit Hitam

Protes di Memphis

Para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk mengutuk kebrutalan polisi setelah rilis video yang menggambarkan penganiayaan Tyre Nichols yang dilakukan oleh polisi Memphis.

Demonstran berbaris melalui New York City, Atlanta, Boston, Baltimore, Los Angeles, San Francisco dan Portland, di antara kota-kota lain di seluruh negara pada hari Sabtu (28/1/2023).

Mereka mengangkat tanda bertuliskan nama Tyre Nichols dan menyerukan diakhirinya penyalahgunaan wewenang.

Di Memphis, pada peringatan darurat di dekat sudut tempat Tyre Nichols dipukuli, warga Kiara Hill mengungkapkan kekecewaannya.

"Untuk melihat peristiwa terungkap bagaimana mereka terungkap, dengan situasi Tire Nichols ini, sangat memilukan. Saya punya seorang putra," kata Hill kepada CNN Internasional.

"Dan Tyre, dari petugas di tempat kejadian, dia yang paling tenang."

Baca juga: Profil Hakeem Jeffries, Politisi Kulit Hitam Pertama yang Jadi Ketua DPR AS dari Partai Demokrat

Unit SCORPION Kepolisian Memphis dibubarkan

Lima terdakwa penganiayaan dan pembunuhan Tyre Memphis merupakan polisi yang bertugas di unit SCORPION.

Juru bicara kepolisian Memphis Mayor Karen Rudolph mengatakan unit SCORPION telah dibubarkan karena kasus tersebut, dikutip dari CNN Internasional.

Anggota dewan kota Memphis, Patrice Robinson, mengomentari pembubaran unit tersebut tidak cukup untuk mengatasi masalah di dalam badan tersebut.

"Kita harus melawan para pemain jahat di komunitas kita, dan sekarang kita harus melawan petugas polisi kita sendiri. Itu menyedihkan," kata Robinson.

"Kita harus melakukan sesuatu."

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Kematian Warga Kulit Hitam