TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia menuduh tentara Ukraina menyerang sebuah rumah sakit di Luhansk timur, Ukraina, pada Sabtu (28/1/2023).

Sejumlah 14 orang tewas dan 24 lainnya terluka.

Para korban adalah pasien rumah sakit dan staf medis.

"Angkatan bersenjata Ukraina dengan sengaja menyerang gedung rumah sakit distrik dengan roket dari sistem peluncuran roket ganda HIMARS buatan AS," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari The Moscow Times.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rumah sakit itu telah memberikan bantuan medis yang diperlukan kepada penduduk lokal dan personel militer selama berbulan-bulan.

"Serangan rudal yang disengaja pada fasilitas medis sipil aktif, tanpa diragukan lagi, merupakan kejahatan perang yang serius oleh rezim Kyiv," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Bela Rusia, Korea Utara Kecam Negara Barat Telah Kirim Ratusan Tank Tempur Ke Ukraina

Televisi negara Rusia merilis gambar yang menunjukkan bangunan yang hancur.

Selain itu, tidak ada orang atau ambulans yang terlihat dalam rekaman itu.

Serangan Rusia di Donetsk

Sementara itu, Ukraina berbalik menuduh Rusia atas serangan di kota Konstantynivka, Donetsk, Ukraina timur, pada Sabtu (28/1/2023) pagi.

Ukraina mencatat tiga kematian dan dua korban terluka dalam serangan itu.

"Rusia menembaki lingkungan perumahan, merusak empat gedung bertingkat, hotel, garasi, dan mobil sipil," kata Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, di media sosial, dikutip dari Al Jazeera.

"Tiga warga sipil tewas. Setidaknya dua orang terluka," tambahnya.

Kyrylenko mengatakan petugas penyelamat dan polisi berada di tempat kejadian.

Mereka membantu warga dan dengan hati-hati mendokumentasikan kejahatan lain oleh Rusia di Ukraina.

Baca juga: Adik Perempuan Kim Jong Un: Korea Utara Kecam Pengiriman Tank Tempur Amerika ke Ukraina

Gambar yang diposting di akun Telegram Kyrylenko menunjukkan bangunan apartemen dengan jendela pecah dan puing-puing berserakan di sekitar sisa-sisa mobil yang hangus.

Hampir setahun setelah invasi ke Ukraina, Rusia berusaha untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk, yang telah dinyatakan sebagai bagian dari Rusia.

Ukraina mengatakan, minggu ini pasukan Rusia telah meningkatkan serangan mereka di timur, terutama di kota Vuhledar dan Bakhmut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan situasi di garis depan sangat akut, khususnya di wilayah Donetsk.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina