CDC China Klaim Gelombang Covid-19 di Beijing akan Segera Berakhir
CDC China mengklaim bahwa jumlah kasus Covid-19 yang parah dan kematian cenderung menurun, dan gelombang infeksi Covid akan segera berakhir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat kesehatan China mengatakan gelombang infeksi Covid-19 di Beijing akan segera berakhir.
Ia juga mengatakan tidak ada rebound yang jelas selama liburan Tahun baru Imlek pekan lalu.
"Jumlah kasus Covid yang parah dan kematian cenderung menurun," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China dalam sebuah laporan.
Dikutip BBC, sudah lama timbul pertanyaan mengenai pelapran Covid-19 di hina.
Tetapi para ahli menekankan penurunan yang dilaporkan sekarang sesuai dengan perkiraan waktu berakhirnya gelombang besar ini.
Baca juga: Update Covid-19 Global 30 Januari 2022: Jumlah Kasus 674.869.416
Jika diingat kembali, virus menyebar ke kota-kota di China setelah pihak berwenang mencabut pembatasan nol-Covid pada Desember 2022.
Namun hingga Januari 2023, tingkat pengunjung fasilitas kesehatan karena demam turun lebih dari 90 persen, sedangkan angka rawat inap turun lebih dari 85 persen.
Kekhawatiran bahwa infeksi virus dapat meledak lagi selama periode libur Hari Raya Imlek tidak terbukti.
"Saat ini, tidak ada varian baru yang ditemukan, dan gelombang arus negara akan segera berakhir," papar CDC dalam laporannya.
Laporan CDC juga mencatat penurunan tajam jumlah kematian harian di rumah sakit, dari 4.300 kematian pada 4 Januari menjadi 896 kematian pada 23 Januari.
Dikutip news.rthk.hk, surat kabar China Daily juga melaporkan bahwa pusat itu mengatakan tidak ada mutasi baru yang teridentifikasi.
Baca juga: Presiden Jokowi Jelaskan Risiko jika Indonesia Lockdown di Awal Pandemi Covid-19
Epidemiolog prediksi kasus meledak di pedesaan
Salah satu ahli epidemiologi terkemuka di China dan mantan Kepala CDC, Zeng Guang awal bulan ini memperingatkan bahwa kasus Covid-19 akan melonjak di daerah pedesaan selama Tahun Baru Imlek.
BBC juga menemukan bukti sejumlah besar kematian terkait Covid-19 dilaporkan di daerah pedesaan China.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.