Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan, Tidak Ada WNI Jadi Korban
Jumlah korban meninggal akibat peristiwa itu menjadi 93 jiwa, termasuk 27 polisi, dan jumlah korban luka-luka mencapai 57 orang
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
![Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan, Tidak Ada WNI Jadi Korban](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kengerian-ledakan-bom-di-masjid-pakistan_20230131_130015.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, Pakistan, pada Senin (30/1/2023) siang waktu setempat.
Jumlah korban meninggal akibat peristiwa tersebut telah bertambah menjadi 93 jiwa, termasuk 27 polisi, dan jumlah korban luka-luka mencapai 57 orang.
“Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jamaah,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di akun Twitter resminya, Selasa (31/1/2023).
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih,” Kemlu menambahkan.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha menyampaikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pada serangan bom bunuh diri.
Baca juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Bertambah jadi 93 Orang, 221 Lainnya Terluka
Segera setelah kejadian KBRI Islamabad berkoordinasi dengan otoritas setempat.
"KBRI Islamabad telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada korban WNI pada serangan bom bunuh diri di Peshawar, Pakistan," kata Judha.
Peristiwa maut itu terjadi setelah seseorang meledakkan diri dengan bom di dalam sebuah masjid penuh jamaah di Peshawar, kota yang bergolak di barat laut Pakistan.
Reuters melaporkan serangan bom bunuh diri di masjid kompleks kepolisian di Peshawar terjadi pada Senin siang, tepatnya ketika pelaksanaan salat Zuhur.
Kepolisian mengungkapkan, terdapat antara 300 hingga 400 jamaah di dalam masjid ketika insiden terjadi.
Belum diketahui bagaimana pelaku dapat membawa bom ke masjid tersebut.
Hal itu karena kompleks kepolisian tempat masjid berada terletak di zona keamanan tinggi di Peshawar.
Di zona itu pun terdapat sejumlah gedung pemerintahan.
Kelompok Taliban Pakistan, yakni Tehreek-e-Taliban (TTP) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di masjid Peshawar.
TTP telah melancarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir.
Mereka menghendaki penerapan hukum Islam yang lebih ketat di negara tersebut.
Selain itu, TTP menginginkan agar Pakistan mengurangi kehadiran militernya di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, wilayah yang menjadi basis utama TTP.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.