Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turki Tawarkan Solusi untuk Finlandia Jika Ingin Direstui Gabung NATO

Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menawarkan solusi untuk membantu Finlandia dalam meningkatkan peluangnya agar aplikasi NATO disetujui Turki.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Turki Tawarkan Solusi untuk Finlandia Jika Ingin Direstui Gabung NATO
QNA
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menawarkan solusi untuk membantu Finlandia dalam meningkatkan peluangnya agar aplikasi NATO disetujui Turki. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menawarkan solusi untuk membantu Finlandia dalam meningkatkan peluangnya agar aplikasi NATO disetujui Turki.

Solusi tersebut adalah mencari aksesi dengan meninggalkan kandidat lainnya sekaligus tetangganya Nordik-nya, Swedia.

Baca juga: Setelah Penolakan Turki, AS Sebut Finlandia dan Swedia Siap Bergabung dengan NATO

"Jika kedua negara ingin mengikuti prosedur terpisah, kami mengatakan bahwa kami memandang Finlandia dengan lebih positif," kata Causoglu pada Selasa (31/1/2023) kemarin.

Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers selama kunjungan ke Hongaria.

Sementara itu Menlu Finlandia Pekka Haavisto pada pekan lalu mengindikasikan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan opsi tersebut.

Namun pada Senin lalu, ia mengatakan bahwa Finlandia masih menginginkan aksesi yang disinkronkan dan dapat menunggu Turki dan Swedia menyelesaikan perbedaan mereka.

BERITA REKOMENDASI

"Jaminan keamanan yang dimiliki Finlandia dari masing-masing negara sudah cukup," kata Haavisto.

Ia pun menjelaskan kurangnya urgensi terkait pengajuan aplikasi itu.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (1/2/2023), Finlandia dan Swedia mengklaim bahwa mereka mengabaikan kebijakan netralitas mereka karena ancaman yang diduga ditimbulkan oleh Rusia, saat dua negara Nordik itu mengajukan permohonan pada NATO tahun lalu.

Baca juga: Turki Balas Tolak Keanggotaan Swedia di NATO Pasca Aksi Bakar Al Quran oleh Politisi Denmark

Cavusoglu menegaskan bahwa Turki memahami masalah keamanan kedua negara, namun ingin adanya timbal balik terkait 'restu yang diberikan Turki'.

"PKK dan FETO memiliki kehadiran yang intens, terutama di Swedia. Penggalangan dana, pembiayaan terorisme, rekrutmen, kegiatan propaganda terus berlanjut," tegas Cavusoglu.


Ia merujuk pada dua organisasi yang dianggap Turki sebagai ancaman besar.

Partai Pekerja Kurdistan (PKK) adalah milisi Kurdi yang telah mengobarkan perang gerilya selama puluhan tahun melawan pemerintah Turki.

Sedangkan 'FETO' adalah nama yang digunakan Turki untuk jaringan ulama Fethullah Gulen yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yang dituduh negara itu mendalangi kudeta militer yang gagal pada 2016.

Cavusoglu menegaskan kembali klaimnya bahwa Swedia mentolerir Islamofobia dengan mengizinkan Aktivis sayap kanan Rasmus Paludan membakar Al-Quran selama aksi protes politik.

Turki menegaskan bahwa protes semacam itu tidak boleh diberikan perlindungan dengan mengatasnamakan kebebasan berbicara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas