Buntut Balon Mata-mata, Menlu AS Batalkan Kunjungan ke China, Ketegangan Meningkat
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke China setelah balon mata-mata melintas di atas langit Amerika.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
Pentagon masih mempertimbangkan cara untuk "membuangnya" tetapi memiliki " kekhawatiran besar" tentang kerusakan yang akan ditimbulkannya jika jatuh ke bumi.
Pengacara pemerintah AS menganggap ini sebagai pelanggaran ruang udara AS.
Seorang pejabat pertahanan senior mengatakan AS menyiapkan jet tempur, termasuk F-22, untuk menembak jatuh balon tersebut, jika diperintahkan.
Pentagon akhirnya merekomendasikan untuk tidak melakukannya, mencatat bahwa meskipun balon itu berada di atas daerah berpenduduk jarang di Montana, ukurannya akan menciptakan bidang puing yang cukup besar untuk membahayakan orang.
Baca juga: Balon China Masuki Jepang Punya Tujuan Tersendiri, Sekretaris Kabinet Tegaskan Kewaspadaan Tinggi
Dalam pernyataan yang relatif damai, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa balon itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian meteorologi.
Kementerian itu mengatakan pesawat itu memiliki kemampuan "kemudi sendiri" yang terbatas dan "menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan" karena angin.
"Pihak China menyesalkan masuknya pesawat yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure," kata pernyataan itu.
Insiden balon itu juga terjadi ketika pejabat pemerintah di seluruh AS menindak TikTok karena takut dimata-matai.
China juga telah melakukan latihan militer besar-besaran setelah anggota parlemen AS, termasuk Ketua DPR saat itu Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan tahun lalu.
Baca juga: Soal Balon Mata-mata, Ketua DPR AS Tuduh China Abaikan Kedaulatan Gedung Putih
Pemerintah China telah menentang tindakan apa pun yang dianggapnya menghalangi upayanya untuk menyatukan kembali pulau yang berpemerintahan sendiri itu.
Dan DPR baru-baru ini membentuk komite baru di China, dengan fokus pada persaingannya dengan AS dan pengaruh internasional.
(Tribunnews.com/Whiesa)