Gempa Kembali Melanda Turki Berkekuatan 7,5 SR, Tercatat Sudah 1.200 Orang Tewas
Gempa telah kembali mengguncang Turki dengan kekuatan 7,5 SR pada Senin (6/2/2023) pukul 13.24 waktu setempat.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Gempa kembali mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) siang.
Gempa kedua ini berkekuatan 7,5 SR di Distrik Elbistan, Provinsi Kahramanmaras, Turki pada pukul 13.24 waktu setempat.
Dikutip dari BBC, Elbistan terletak sekitar 80 mil tepat di utara Gaziantep, tempat pusat gempa pagi ini berada.
Seorang pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan, gempa itu "bukan gempa susulan" dan "independen" dari gempa pagi ini.
Setidaknya 70 kematian telah dilaporkan di Kahramanmaras setelah gempa pertama.
1.200 Orang Tercatat Meninggal Dunia
Baca juga: Lebih dari 1.000 Orang Tewas akibat Gempa Turki dan Suriah, Uni Eropa Kerahkan 10 Tim SAR
Gempa pertama di Turki dan Suriah pada Senin pagi telah menewaskan 1.200 orang.
Atas kejadian gempa di Turki ini, pemerintah memutuskan untuk meliburkan sekolah di 10 kota dan provinsi.
Kesepuluh kota dan provinsi tersebut, yakni Kahramanmaraş, Hatay, Gaziantep, Osmaniye, Adıyaman, Malatya, Şanlıurfa, Adana, Diyarbakır, Kilis.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan, penerbangan ke dan dari bandara di provinsi Hatay telah ditangguhkan, sementara bandara di Maraş dan Antep juga ditutup untuk penerbangan sipil.
Pencarian Terus Dilakukan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa "tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim" ke daerah yang dilanda gempa.
Baca juga: Sekolah-sekolah di Turki Tutup 10 Hari Setelah Diguncang Gempa, Jadi Tempat Evakuasi Korban Gempa
"Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit," tulis Erdogan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu mengatakan, setidaknya ada enam gempa susulan dan mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki bangunan yang rusak karena risikonya.
"Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit," kata Soylu, dikutip dari Al Jazeera.
Gubernur Malatya Turki mengatakan sedikitnya 23 orang tewas di kota itu dan 420 luka-luka.
Di Sanliurfa, jumlah korban tewas sedikitnya 15 orang, dengan 30 luka-luka, menurut gubernur di sana.
Baca juga: Gempa di Turki, Prilly Latuconsina Harap Warga Indonesia di Sana Baik-baik Saja
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bangunan menjadi tumpukan puing di beberapa kota di tenggara Turki.
Penyiar TRT dan Haberturk menunjukkan gambar orang berkumpul di sekitar bangunan yang hancur di kota Kahramanmaras, untuk mencari korban selamat.
Gambar lain menunjukkan orang-orang berlindung di mobil mereka di sisi jalan yang tertutup salju.
Sinem Koseoglu dari Al Jazeera di Istanbul mengatakan, gempa dirasakan di seluruh Turki dari kota-kota selatan sejauh utara Laut Hitam.
Dia mengatakan kota-kota seperti Gaziantep penuh sesak, tidak hanya dengan warga Turki, tetapi juga pengungsi Suriah.
Baca juga: Alasan Mengapa Gempa di Turki Begitu Mematikan, Berada di Patahan yang Sangat Berbahaya
"Bantuan internasional mungkin diperlukan," katanya, mencatat bahwa kondisi cuaca buruk membuat situasi semakin buruk.
"Orang-orang di luar. Orang-orang ketakutan, dan cuaca sangat dingin," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)