Kastil Gaziantep yang Bersejarah, Dibangun 2200 Tahun Lalu, Ambruk Diguncang Gempa Magnitudo 7,8
Gempa bumi yang terjadi di Turki menimbulkan kerusakan besar. Bahkan Kastil Gaziantep yang berdiri sejak 2200 tahun lalu pun ambruk.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Gempa bumi yang terjadi di Turki menimbulkan kerusakan besar. Bahkan Kastil Gaziantep yang berdiri sejak 2200 tahun lalu pun ambruk.
Kastil Gaziantep runtuh setelah gempa berkekuatan 7,4 skala Richter melanda Turki.
Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah berupan benteng itu rusak ketika gempa besar berkekuatan 7,4 melanda tenggara negara itu, yang pusat gempanya adalah distrik Pazarcık di Kahramanmaraş.
Beberapa bagian dari benteng di bagian timur, selatan dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah di distrik Şahinbey tengah hancur akibat gempa, puing-puingnya berserakan di jalan.
Pagar besi di sekitar lapangan tersebar di trotoar sekitarnya.
Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh. Di beberapa bastion, terlihat retakan besar setelah gempa.
Di sisi lain, kubah dan tembok timur Masjid Şirvani yang bersejarah, di sebelah kastil, yang konon dibangun pada abad ke-17, sebagian runtuh.
Ribuan orang dikhawatirkan tewas setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda selatan Turki dan utara Syria pada pagi hari tadi yang telah menyebabkan banyak bangunan runtuh.
Gempa Terjadi Pada Pukul 4:00 Pagi
Gempa berkekuatan 7,8 itu terjadi tepat setelah pukul 04:00 Senin pagi, atau sebelum Subuh waktu setempat.
Lokasinya pusat gempa terjadi di 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil), kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Lebih dari 670 orang tewas di dua negara setelah salah satu gempa bumi terkuat yang melanda Turki dalam lebih dari 100 tahun mengirimkan getaran, meruntuhkan bangunan dan membuat penduduk berlarian ke jalan.
Nurdagi terletak di sepanjang perbatasan Turki-Suriah, dan gempa dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.
Selain di Turki, di negara tetangga Suriah, ratusan orang tewas dan ribuan orang terluka, TV Negara Suriah melaporkan mengutip Kementerian Kesehatan.