Sekolah-sekolah di Turki Tutup 10 Hari Setelah Diguncang Gempa, Jadi Tempat Evakuasi Korban Gempa
Setelah bencana besar gempa bumi dengan magnitudo 7,8 terjadi di Turki, sejumlah sekolah di Turki ditutup.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Setelah bencana besar gempa bumi dengan magnitudo 7,8 terjadi di Turki, sejumlah sekolah yang masih berdiri di Turki ditutup atau libur selama 10 hari.
Beberapa kerusakan yang terjadi setelah gempa adalah Bandara Hatay rusak, tidak ada penerbangan.
Sekolah ditutup di banyak provinsi di Turki setelah gempa tersebut.
Ratusan tewas akibat gempa bumi di Suriah dan Turki.
Dikutip dari middle east eye, lebih dari 1.300 tewas dan ribuan terluka saat gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah tersebut.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki tenggara dan barat laut Suriah pada Senin, menewaskan lebih dari 1.300 orang dan melukai ribuan lainnya.
Setidaknya 912 orang tewas di Turki dan lebih dari 5.385 orang terluka, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Di Suriah, lebih dari 473 orang tewas dan 600 lainnya cedera, menurut pejabat kesehatan pemerintah Suriah dan kelompok relawan Pertahanan Sipil Suriah, saat gempa melanda provinsi Idlib, Aleppo, Latakia, Tartus, dan Hama.
Lebih dari 2.818 bangunan runtuh di Turki, dengan sebagian besar korban jiwa terjadi di provinsi Hatay selatan, termasuk kota Gaziantep.
Sekitar 2.470 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan sejauh ini.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat di dekat Gaziantep, kata Survei Geologi AS.
Kota-kota Turki Diyarbakir, Sanliurfa, Osmaniye, Kahramanmaras dan Iskenderun, antara lain, juga terkena dampaknya.
Gempa terasa getarannya sampai dirasakan di Siprus, Lebanon, Irak dan Mesir.
Turki telah mengumumkan keadaan darurat tingkat keempat dan meminta bantuan internasional melalui Pusat Koordinasi Tanggap Darurat (ERCC) Uni Eropa.