Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Korban Tewas Gempa Turki Capai 7.825 Orang, Timbulkan Pertanyaan tentang Standar Bangunan

Banyaknya korban tewas menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh standar bangunan di negara yang menggantungkan perekonomian pada kontruksi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Jumlah Korban Tewas Gempa Turki Capai 7.825 Orang, Timbulkan Pertanyaan tentang Standar Bangunan
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. - Banyaknya korban tewas menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh standar bangunan di negara yang menggantungkan perekonomian pada kontruksi. 

TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas dalam gempa yang meluluhlantakkan Turki meningkat dengan pesat.

Pagi ini, Rabu (8/2/2023), jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 7.825 orang.

Banyaknya korban tewas menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh standar bangunan di negara yang menggantungkan perekonomian pada kontruksi tersebut.

Turki memperkenalkan undang-undang bangunan, yang mensyaratkan konstruksi baru agar tahan gempa setelah gempabumi Izmit pada tahun 1999.

Kala itu, gempabumi menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Dikutip The Guardian, banyak ahli menjabarkan tingkat keparahan gempa Senin (6/2/2023), yang berkekuatan 7,8 dan 7,7 SR mengingat kedalaman gempa relatif dangkal.

Baca juga: Bantu Korban Gempa Turki, Pro Player Valorant Donasi 25 Euro per Kill Shorty di VCT Lock In Brasil

Beberapa ahli melihat bukti bahwa kontruksi buruk di beberapa bangunan yang runtuh.

BERITA REKOMENDASI

"Faktor nomor satu adalah kualitas bangunan," kata Kepala perusahaan pemodelan bencana Temblor, Ross Stein kepada Scientific American segera setelah gempa.

Bangunan bertingkat runtuh seperti kartu

Dr Henry Bang, seorang ahli geologi dan manajemen bencana di Pusat Manajemen Bencana Universitas Bournemouth juga memberikan tanggapannya.

“Beberapa bangunan runtuh begitu saja ke tanah, sementara banyak bangunan (bertingkat) runtuh seperti tumpukan kartu," ucapnya.

"Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan tidak memiliki fitur yang relevan untuk memberikan stabilitas saat terjadi gempa," paparnya.

Baca juga: Gempa Turki, Bocah 6 Tahun Diselamatkan dari Puing-puing Gedung 7 Lantai

Tim penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunan usai gempa dahsyat menguncang Turki
Tim penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunan usai gempa dahsyat menguncang Turki (Muhammad Has Kadour/AFP)

“Mereka yang temboknya runtuh ke tanah mungkin adalah bangunan yang sangat tua yang dibangun dengan bahan bangunan yang relatif lebih lemah," imbuhnya.

"Bangunan (bertingkat) yang runtuh seperti tumpukan kartu mungkin tidak dibangun dengan fitur desain tahan gempa," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas