Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Joe Biden Sebut Xi Jinping Hadapi Masalah Besar, China Kecam AS: Tak Bertanggung Jawab

China mengecam pernyataan Joe Biden yang menyebut Xi Jinping menghadapi masalah besar.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Joe Biden Sebut Xi Jinping Hadapi Masalah Besar, China Kecam AS: Tak Bertanggung Jawab
AFP/SAUL LOEB
Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri) bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua di pulau wisata Bali, Indonesia, pada 14 November 2022. China mengecam pernyataan Joe Biden yang menyebut Xi Jinping menghadapi masalah besar. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut Presiden China Xi Jinping menghadapi masalah besar.

Komentar Joe Biden tersebut lalu mendapat kecaman dari China, Kamis (9/2/2023).

China mengutuk Joe Biden dengan mengatakan pernyataan itu sangat tidak bertanggung jawab.

China juga mengatakan, pihaknya telah menolak tawaran telepon dengan Kepala Pertahanan AS karena keputusan "tidak bertanggung jawab" Washington menembak jatuh sebuah balon pengintai pada pekan lalu.

"Pendekatan yang tidak bertanggung jawab dan sangat keliru oleh AS ini tidak menciptakan suasana yang tepat untuk dialog dan pertukaran antara kedua militer," ujar Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan, Kamis, dilansir CNA.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyebut Beijing sangat tidak puas.

Hal ini membalas pernyataan Joe Biden yang mengatakan China dibatasi kemampuannya untuk menghadapi Amerika Serikat oleh kebutuhan untuk melindungi perdagangan internasional.

BERITA REKOMENDASI

Dalam wawancara itu, Joe Biden juga menyebut Xi Jinping berada dalam posisi yang tidak menyenangkan.

"Jenis retorika dari AS ini sangat tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan etiket diplomatik dasar," kata Mao Ning, Kamis, seperti diberitakan India Times.

Sebagai informasi, hubungan Amerika Serikat-China mendingin setelah munculnya balon China di atas AS, yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara AS pada Sabtu (4/2/2023).

AS menuduh balon itu dimaksudkan untuk spionase.

Baca juga: Joe Biden Klaim Ekonomi AS Cerah, Saya Tidak Melihat Resesi Selama 2023 Hingga 2024

Joe Biden. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut Presiden China Xi Jinping menghadapi masalah besar.
Joe Biden. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut Presiden China Xi Jinping menghadapi masalah besar. (AFP/SAUL LOEB)

Namun, klaim ini dibantah China dengan alasan itu adalah perangkat pengamat cuaca yang meledak.

Di sisi lain, Joe Biden membela keputusan untuk menembak jatuh pesawat itu dan menekankan bahwa AS tidak mencari konflik dengan China.

"Bisakah Anda memikirkan pemimpin dunia lain yang bertukar tempat dengan Xi Jinping? Saya tidak bisa memikirkannya," kata Joe Biden, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Peringatan Joe Biden ke China: Jika Mengancam Kedaulatan AS, Kami akan Bertindak

Dalam menghadapi kekhawatiran yang meningkat atas spionase China di langit, Jepang mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Washington ketika menganalisis objek udara tak dikenal yang terlihat di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Benda mirip balon misterius terlihat di Jepang utara pada Juni 2020, dengan penduduk setempat memposting gambar di media sosial.

Pihak berwenang kemudian mengatakan, mereka bingung dengan objek tersebut, yang dalam gambar close-up oleh warga dan media tampak terdiri dari balon yang dipasang pada tongkat bersilang dengan baling-baling.

Dalam gambar selebaran milik Angkatan Laut AS ini, sebuah helikopter Penjaga Pantai AS terbang di atas ladang puing-puing selama upaya pemulihan balon pengintai ketinggian tinggi di samudra Atlantik pada 4 Februari 2023. - Amerika Serikat memulihkan puing-puing dari China yang jatuh balon udara di Atlantik untuk dianalisis oleh pakar intelijen dan tidak ada rencana untuk mengembalikan jenazah ke Beijing, kata pejabat pada 6 Februari 2023.
Dalam gambar selebaran milik Angkatan Laut AS ini, sebuah helikopter Penjaga Pantai AS terbang di atas ladang puing-puing selama upaya pemulihan balon pengintai ketinggian tinggi di samudra Atlantik pada 4 Februari 2023. - Amerika Serikat memulihkan puing-puing dari China yang jatuh balon udara di Atlantik untuk dianalisis oleh pakar intelijen dan tidak ada rencana untuk mengembalikan jenazah ke Beijing, kata pejabat pada 6 Februari 2023. (AFP/LT. J.G. JERRY IRELAND)

Dalam kunjungan ke Washington minggu ini, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan perangkat itu menunjukkan perlunya negara-negara di seluruh aliansi untuk melindungi diri mereka sendiri.

"Balon China di atas Amerika Serikat menegaskan pola perilaku China di mana kita melihat bahwa China selama beberapa tahun terakhir telah banyak berinvestasi dalam kemampuan militer baru," ucap Stoltenberg.

"Kami juga telah melihat peningkatan aktivitas intelijen China di Eropa."

"Mereka menggunakan satelit, mereka menggunakan dunia maya dan seperti yang telah kita lihat di Amerika Serikat, juga menggunakan balon," jelas dia.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Joe Biden

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas