Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat Suriah Minta Uni Eropa & AS Cabut Sanksi untuk Mempermudah Bantuan kepada Korban Gempa

Penasihat Khusus Presiden Suriah meminta Uni Eropa dan AS untuk mencabut sanksi agar dapat membantu mereka yang terkena dampak bencana.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pejabat Suriah Minta Uni Eropa & AS Cabut Sanksi untuk Mempermudah Bantuan kepada Korban Gempa
AFP/CAN EROK
Penasihat Khusus Presiden Suriah meminta Uni Eropa dan AS untuk mencabut sanksi agar dapat membantu mereka yang terkena dampak bencana. Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing bangunan yang runtuh di Adana, pada 6 Februari 2023 setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 1.900 untuk Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad.(Photo by Can EROK / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, DAMASCUS - Seorang Penasihat Khusus Presiden Suriah, Dr Bouthaina Shaaban telah menuduh negara Barat 'bermain politik' saat datang untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Suriah setelah dilanda gempa dahsyat pada Senin lalu.

Ia meminta Uni Eropa (UE) dan AS untuk mencabut sanksi dengan mengatakan bahwa warga Suriah di luar negeri tidak dapat mengirimkan uang untuk membantu mereka yang terkena dampak bencana.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (9/2/2023), Dr Shaaban menuduh Barat hanya ingin mengirimkan bantuan ke organisasi White Helmets, kelompok sukarelawan yang beroperasi di daerah yang dikuasai oposisi Suriah yang diklaim Suriah sebagai 'kelompok teroris'.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa bantuan disalurkan ke semua wilayah, terlepas dari siapa yang menguasai wilayah tersebut.

Baca juga: Gempa Turki, Palang Merah: Kami Perlu Kantong Jenazah untuk Penguburan yang Bermartabat

Pejabat UE juga bersikeras bahwa sanksi blok tersebut terhadap otoritas Suriah tidak berdampak pada potensinya untuk membantu semua pihak yang terdampak.

Saat ditanya apakah pemerintah Suriah telah berkoordinasi dengan pemerintah Turki, Dr Shaaban mengatakan 'tidak'.

Berita Rekomendasi

"Turki menduduki sebagian dari tanah (Suriah)," tegas Dr Shaaban.

Ia kemudian mengklaim bahwa negara lain memperlakukan negaranya secara berbeda dengan Turki.

"Mengapa (negara Barat) tidak memperlakukan orang dengan cara yang sama? Ini bukan kemanusiaan, ini politik. Kami yakin akan hal itu sekarang," kata Dr Shaaban.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas