Wagner Rusia Berhenti Rekrut Napi Jadi Tentara Bayaran, Bantah Rekrutmen di Musim Dingin
Grup Wagner Rusia berhenti rekrut Napi jadi tentara bayaran untuk perang. Pemimpin Wagner Rusia membantah adanya rekrutmen selama musim dingin.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia telah menghentikan perekrutan narapidana untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina.
Pemimpin Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin mengumumkan hal ini pada Kamis (9/2/2023).
Sebelumnya, media independen melaporkan tentang Wagner yang melanjutkan proses perekrutan tahanan musim dingin ini karena kerugian besar dalam serangan berbulan-bulan Rusia di Bakhmut, Ukraina timur.
Menanggapi pertanyaan pers yang mengklaim narapidana Rusia belum direkrut ke Wagner selama lebih dari sebulan, Yevgeny Prigozhin lalu memberikan klarifikasi.
“Perekrutan tahanan di PMC Wagner telah sepenuhnya dihentikan,” kata Yevgeny Prigozhin, dikutip dari The Moscow Times.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-351: Zelensky Minta Eropa Kirim Persenjataan Secepatnya
Dia tidak memberikan penjelasan mengapa perekrutan tahanan dihentikan.
Prigozhin, berbicara melalui kantor persnya, mengatakan Wagner memenuhi semua kewajibannya kepada semua orang yang bekerja dengan kami sekarang.
Menurut outlet berita online Mediazona dan Agentstvo, lebih sedikit narapidana yang bersedia bergabung dengan Wagner ketika perekrutnya kembali ke penjara Rusia musim dingin ini.
Kabar itu mencuat setelah laporan tentang narapidana yang dikirim ke medan perang disaring kembali ke penjara, dikutip dari Kyiv Independent.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Temui Rishi Sunak di Inggris Pertama Kali sejak Invasi Rusia
Wagner Disebut Ancam Napi
Dua situs berita independen mengatakan Wagner mulai mengancam narapidana yang enggan dengan hukuman penjara baru karena menolak mendaftar.
Meskipun tidak ada angka pasti korban yang tersedia, pemakaman Wagner khusus yang didirikan di Rusia selatan telah berkembang tujuh kali lipat sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.
Wagner diyakini memiliki sebanyak 50.000 pejuang yang dikerahkan di Ukraina.
Ini termasuk ribuan narapidana Rusia yang dijanjikan pengampunan dan pembebasan lebih awal dari penjara sebagai imbalan untuk menandatangani kontrak enam bulan untuk berperang di Ukraina.
Namun, diancam akan dieksekusi jika mereka membelot.
Baca juga: Ancaman Menakutkan Putin, Setelah Ada Pembicaraan Pengiriman Jet Tempur Inggris ke Ukraina
Pada Oktober 2022, media independen melaporkan Kementerian Pertahanan Rusia juga mulai merekrut tahanan untuk perang di Ukraina.
“Jika (Kementerian Pertahanan) mengambil alih sumber tenaga itu, ukuran dan kemampuan Wagner akan berkurang," tulis Rob Lee, seorang peneliti di Lembaga Penelitian Kebijakan Luar Negeri, melalui Twitter, Kamis (9/2/2023).
"Salah satu cara bagi (Kementerian Pertahanan) untuk menegaskan kembali dirinya dan meminimalkan peran Wagner,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina